BUKITTINGGI HARIAN HALUAN.ID — Polresta Bukittinggi resmi menggelar Operasi Zebra Singgalang 2025. Setelah Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol. Ruly Indra Wijayanto, memimpin apel pasukan di halaman Mapolresta Bukittinggi, Senin (27/11/2025).
Operasi yang berlangsung selama 14 hari hingga 30 November mendatang menargetkan berbagai bentuk pelanggaran lalu lintas, terutama pengendara yang tidak memakai helm atau sabuk pengaman, pengendara di bawah umur, penggunaan ponsel saat berkendara, pelanggaran melawan arus, kecepatan berlebih, pengendara di bawah pengaruh alkohol, serta kendaraan bermotor dengan dimensi berlebih.
Kapolresta Ruly menegaskan bahwa tujuan utama operasi ini adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas.
“Pada tahun 2024, Polresta Bukittinggi mencatat 196 kasus laka lantas dengan 39 korban meninggal dunia, 10 luka berat, dan 341 luka ringan. Kerugian materi mencapai Rp593 juta,” ujarnya.
Ia juga menyebut, total pelanggaran lalu lintas tahun lalu mencapai 10.550 kasus, terdiri dari 6.425 tilang dan 4.125 teguran.
Di sisi lain, Kasat Lantas Polresta Bukittinggi, AKP M. Irsyad Fathurrahman, menyampaikan bahwa total personel yang dikerahkan Polda Sumbar mencapai 1.300 orang. Sementara Polresta Bukittinggi menerjunkan 115 personel yang terdiri dari anggota Polri, Satpol PP, Dishub, dan Jasa Raharja.
“Razia yang dilakukan adalah razia stasioner pada titik-titik tertentu. Fokus kita juga pada kendaraan berknalpot racing dan aktivitas balap liar,” jelasnya.
Irsyad menambahkan, bagi pengendara di bawah umur yang terjaring, selain dikenai tilang, orang tua akan dipanggil ke Polresta Bukittinggi untuk membuat surat pernyataan. Ia berharap para orang tua lebih aktif mengawasi anak agar tidak mengendarai kendaraan sebelum cukup umur.
Operasi Zebra Singgalang 2025 diharapkan dapat menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman dan tertib di wilayah Bukittinggi dan sekitarnya.(*)
