Sektor perikanan turut mengalami dampak besar, terutama di Tanjung Raya dan Batang Tiku Selatan. Banyak kolam ikan, indukan serta sarana pendukung usaha perikanan dilaporkan hanyut, dengan estimasi kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Di sektor pertanian, kerusakan terjadi pada lahan tanaman pangan seluas sekitar 391,48 hektare dengan nilai kerugian mencapai Rp3,39 miliar. Selain itu, sekitar 3 hektare lahan hortikultura juga rusak dengan potensi kerugian sekitar Rp55 juta.
Fasilitas pendidikan pun tak luput dari dampak bencana. Sebanyak 55 sekolah mengalami kerusakan, memicu taksiran kerugian sekitar Rp705 juta.
Satu unit infrastruktur irigasi juga rusak dan dikhawatirkan menghambat aliran air ke lahan pertanian warga.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Agam, Roza Syafdefianti, menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan pembaruan data agar informasi yang diterima publik benar-benar akurat.
“Kami memastikan seluruh data yang dirilis adalah hasil verifikasi lapangan. Situasi masih dinamis dan pembaruan akan terus kami sampaikan agar masyarakat mendapatkan informasi yang valid,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menerima informasi yang beredar.














