PADANG, HARIANHALUAN.ID—Kepedulian terhadap kebersihan lingkungan kembali diwujudkan PT Semen Padang. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan semen pertama di Asia Tenggara ini menyerahkan 16 unit tong sampah terpilah kepada SMP Semen Padang School dan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, Selasa (11/11).
Dari total 16 unit, enam tong diserahkan kepada SMP Semen Padang School, sedangkan sisanya diberikan kepada Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi, masjid terbesar sekaligus ikon kebanggaan masyarakat Sumatera Barat.
“Sekolah dan masjid harus bersih dari sampah. Semoga bantuan ini bermanfaat untuk mendukung kebersihan lingkungan SMP Semen Padang School, yang merupakan sekolah peraih Adiwiyata Nasional. Begitu juga dengan Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang selalu ramai dikunjungi masyarakat,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino.
Ia menambahkan, bantuan tong sampah terpilah ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan di bidang lingkungan. Menurutnya, pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi kesadaran kolektif seluruh lapisan masyarakat. PT Semen Padang, katanya, berkomitmen untuk terus mendukung upaya tersebut, termasuk melalui dukungan terhadap program Adiwiyata yang digagas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai upaya membangun budaya peduli lingkungan di sekolah.
“Bak sampah terpilah ini adalah simbol kecil dari komitmen besar kami untuk menjaga bumi. Masalah sampah, khususnya plastik, sudah menjadi bom waktu ekologis yang mengancam keanekaragaman hayati, ekosistem laut, dan kesehatan manusia. Karena itu, dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk menjaga lingkungan, dan salah satunya dimulai dari sekolah melalui pelaksanaan Program Adiwiyata yang digagas oleh KLHK,” ungkap Win.
Win melanjutkan, bahwa program ini selaras dengan arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-2 Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan isu lingkungan dan ekonomi hijau sebagai prioritas.
“Langkah kecil seperti pengelolaan sampah terpilah membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari tempat sederhana seperti sekolah dan masjid. Kami percaya pendekatan kolaboratif ini dapat menghasilkan dampak nyata bagi keberlanjutan lingkungan,” tutupnya.














