“Prioritas pertama adalah pencarian korban. Kita harus menemukan yang masih tertimbun atau terbawa arus,” ujarnya.
Selain itu, ia menegaskan penanganan medis bagi warga luka menjadi fokus berikutnya. “Baik luka ringan maupun berat, semua harus mendapat perawatan cepat,” ucapnya.
Ia menyebut telah didirikan lima dapur umum di lokasi bencana. “Kami pastikan makanan dan air bersih tersedia. Kebutuhan warga terdampak tidak boleh terhenti,” ujarnya.
Bersama bupati, tampak pula Ketua DPRD Agam, Ilham, Lc, MA. Ia berdialog dengan warga sambil memastikan bantuan terus berdatangan. “Para pengungsi diharapkan bersabar. Kami sudah meminta bantuan dari provinsi dan pusat, untuk bersama-sama melakukan recovery,” katanya.
Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan pemulihan. “Musibah sebesar ini butuh kebersamaan. Kita juga lakukan trauma healing. Banyak anak kehilangan orang tua, banyak orang tua kehilangan anak,” kata Ilham.
Ketika matahari mulai turun, suasana di Salareh Aia tetap muram. Di antara puing rumah dan pohon rebah, warga duduk saling menopang. Tidak ada yang benar-benar siap menghadapi kehilangan sebesar ini.














