PADANG, HARIANHALUAN.id— PT Sarana Sumatera Barat Ventura (PT SSBV) ikut menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat.
PT SSBV menyalurkan bantuan dalam agenda penyerahan donasi di Istana Gubernur Sumatera Barat, Rabu (3/12).
Bantuan diserahkan langsung oleh Direktur Utama PT SSBV, Mulyadi, yang didampingi sejumlah jajaran, yaitu Ismul Alivyoes (Kadiv LAR), Elsa Oktarina (Kabag LAR), serta Rahmi Apriani Putri (Keuangan).
Forum komunikasi Industri Keuangan (FK IJK) sumbar menyerhakan bantuan sebesar Rp.244juta kepada pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk membantu korban bencana alam.
Bantuan dari PT SSBV ini menjadi bagian dari rangkaian kontribusi yang dihimpun oleh Forum Komunikasi -Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Sumbar untuk membantu korban banjir dan longsor yang terjadi sejak akhir November 2025 di berbagai wilayah Sumatera Barat.
Bantuan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumbar dan diterima oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, sebagai bentuk dukungan Inklusi Jasa Keuangan dalam meringankan beban warga terdampak.
Bantuk bantuan yang disalurkan terdiri dari berbagai kebutuhan dasar, seperti pakaian, perlengkapan salat, tangki air minum, kompor gas, dan kebutuhan penting lainnya.
Acara ini juga turut dihadiri oleh Roni Nazra, selaku Pembina Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FK-IJK) Sumbar sekaligus Kepala OJK Sumbar; Gusti Candra, Ketua Umum FK-IJK yang juga Direktur Utama Bank Nagari; serta Hardi Putra perwakilan IJK.
Direktur Utama PT SSBV, Mulyadi, menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang sedang mengalami musibah.
“Bencana banjir dan longsor yang terjadi merupakan ujian bagi kita semua. Melalui bantuan ini, kami berharap dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi masyarakat dan daerah terdampak,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengapresiasi dukungan dunia industri dan lembaga jasa keuangan yang secara konsisten memberikan kontribusi dalam penanganan bencana.
“Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kekuatan penting dalam menghadapi situasi darurat seperti ini,” ujarnya. (h/ita)














