PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID- Banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi sejak 23–28 November 2025 menyebabkan kerusakan luas di Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan data Media Center Darurat Bencana Pessel per Selasa (3/12/2025) pukul 08.00 WIB, bencana hidrometeorologi ini menerjang 11 kecamatan dan 95 nagari.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pesisir Selatan, Wendi, yang juga selaku juru bicara tanggap bencana melaporkan, di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara, tiga nagari belum bisa diakses melalui jalur darat karena kondisi jalan rusak berat.
Adapun untuk masyarakat terdampak di Nagari Pancung Taba sebanyak 433 KK / 1.398 jiwa. Nagari Muaro Aie 156 KK / 495 jiwa. Nagari Limau Gadang Pancung Taba, 413 KK / 1.420 jiwa. Total penduduk terdampak di wilayah tersebut mencapai 1.002 KK atau 3.313 jiwa.
Sementara itu, kerugian terbesar dilaporkan terjadi di Kecamatan Lengayang mencapai Rp84,13 miliar, disusul Batang Kapas Rp69,67 miliar dan Bayang Rp57,10 miliar. Secara keseluruhan, estimasi kerugian mencapai Rp365.395.424.100.
Rincian kerugian per kecamatan adalah, Koto XI Tarusan Rp19,81 miliar, Bayang Rp57,10 miliar, IV Nagari Bayang Utara Rp1,80 miliar, IV Jurai Rp38,52 miliar Batang Kapas Rp69,67 miliar, Sutera Rp45,07 miliar, Lengayang Rp84,13 miliar,
Ranah Pesisir Rp15,76 miliar Linggo Sari Baganti Rp17,12 miliar Pancung Soal Rp15,16 miliar Air Pura Rp1,41 miliar.
Wendi menyampaikan tidak ada korban meninggal dunia dalam kejadian ini. Namun, dua warga masih dinyatakan hilang, masing-masing di Nagari Kambang Utara (Lengayang) dan Nagari Mudiak Utara Surantih (Sutera).
Jumlah penduduk terdampak mencapai 105.945 jiwa atau 22.041 KK. Hingga saat ini, tidak ada laporan pengungsian massal.
Sektor pertanian dan peternakan dilaporkan juga menjadi yang terparah terdampak. Menurut Wendi, data menunjukkan, 2.654 hektare sawah dan ladang masyarakat rusak, dengan rincian 2.000 hektare sawah terdampak, 125 hektare kebun rusak, dan 2.798 unggas dan 44 sapi hilang atau mati.
Selanjutnya, sebanyak 11 jembatan dilaporkan rusak atau putus, termasuk jembatan gantung Tanuk Baruang, Kampung Tanjung, Inunang, Koto Pulai, Pelangai Gadang, Subarang Tarok, Subarang Kajai Kapelgam, Kampung Tengah, Padang Galundi, dan Inderapura Tengah.
Kerusakan jalan mencapai 1.420 meter di empat ruas utama, Jalan Pasar Baru – Alahan Panjang, Jalan Pelangai Gadang, Jalan Koto Kandis – Tampunik, dan Jalan Simpang Tabek – Taratak Tampatih.
“Hingga kini akses jalan provinsi Bayang – Alahan Panjang juga dilaporkan terputus,” kata Wendi.
Tak hanya itu, kerusakan rumah warga dan fasilitas publik juga menjadi perhatian serius.
Sebanyak 17.752 unit rumah terdampak, dengan rincian, rusak berat: 79 unit, rusak sedang: 1.020 unit, rusak ringan: 160 unit, hanyut: 11 unit, dan terendam: 16.482 unit.
Selain itu, kerusakan juga meliputi 67 sekolah, 23 rumah ibadah, 21 fasilitas kesehatan, dan 5 kantor nagari.
Wendi menginformasikan bahwa Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) telah menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, mulai 24 November hingga 7 Desember 2025. Penetapan ini tertuang dalam SK Bupati Nomor 100.3.3.2/354/Kpts/BPT-PS/2025 dan diperbarui melalui SK Nomor 100.3.3.2/357/Kpts/BPT-PS/2025 tanggal 27 November 2025.
Hingga kini, kata Wendi, bantuan logistik terus datang dari BNPB, Pemerintah Provinsi Sumbar, instansi pemerintah, ormas, perusahaan, pengusaha, hingga komunitas masyarakat.
Penanganan darurat di lapangan meliputi, distribusi logistik dan kebutuhan dasar, layanan kesehatan bagi warga terdampak, pembersihan material penyumbat akses, pembukaan jalan darurat, dan pengoperasian dapur umum pemerintah dan dapur mandiri masyarakat.
“Instalasi komunikasi darurat juga dipasang, termasuk jaringan internet dari Kementerian Pertahanan melalui Kodim 0311/Pessel, serta VSAT Bakti RI di Kantor Wali Nagari Muaro Aia. BNPB turut melakukan droping bantuan pangan melalui helikopter,” ucap Wendi.
Namun demikian, kata Wendi, Pemkab Pessel masih membutuhkan dukungan tambahan berupa sembako, obat-obatan, genset, chainsaw, internet satelit (Starlink), paket sembako, tenda keluarga, tenda pengungsi, pakaian, selimut, kasur, family kit, serta perlengkapan darurat lainnya. (*)














