UNP juga mendapati dua laporan yang belum mencantumkan lokasi domisili dan kini masih dalam proses verifikasi lebih lanjut. Pendataan ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan akurasi kondisi lapangan.
Selain jumlah korban, pelaporan juga memuat kondisi rumah para penyintas, termasuk dokumentasi kerusakan. Banyak mahasiswa terpaksa mengungsi dan kehilangan barang berharga, sementara sebagian dosen serta tenaga kependidikan mengalami kerusakan rumah yang cukup parah.
Situasi tersebut mempersulit akses kebutuhan dasar bagi sebagian sivitas, terutama mahasiswa yang tinggal jauh dari keluarga. UNP memastikan bahwa mereka yang terdampak segera mendapatkan pendampingan serta bantuan awal.
Data terdampak ini menjadi dasar bagi UNP untuk memetakan penyaluran bantuan melalui program UNP Peduli. Program tersebut mencakup distribusi logistik, pemetaan wilayah bencana, serta dukungan lanjutan bagi mahasiswa yang membutuhkan.
UNP juga terus memperbarui data dan berkoordinasi dengan fakultas serta unit terkait untuk memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran. Kampus mengajak sivitas akademika, alumni, mitra, dan masyarakat luas untuk turut berkontribusi dalam gerakan solidaritas ini.
Di akhir pernyataan, UNP mengajak seluruh pihak untuk mendoakan almarhum Angger Raja Prakarsa agar memperoleh tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta berharap para penyintas dapat segera bangkit dan pulih dari dampak bencana. (*)














