PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID — Kondisi memilukan masih menyelimuti Nagari Ngalau Gadang, Kecamatan Bayang Utara, Kabupaten Pesisir Selatan, setelah bencana tanah longsor dan galodo menghantam kawasan tersebut. Hingga Sabtu (6/12/2025), akses menuju lokasi masih terputus total. Warga terisolasi, permukiman rusak, dan kebutuhan mendesak terus meningkat.
Peninjauan lapangan yang dilakukan Anggota DPRD Pesisir Selatan dari Fraksi PAN, Novermal, bersama Anggota DPRD lainnya Zulfian Apriyanto serta Ketua Perwakilan Anak Nagari Bayang Nan Tujuah Koto Nan Salapan Ikhlas Rasuki, memperlihatkan kondisi yang sangat memprihatinkan.
“Pedih rasanya melihat keadaan di Ngalau Gadang. Tanah longsor dan galodo benar-benar meluluhlantakkan permukiman serta lahan pertanian warga,” ujar Novermal usai melihat langsung lokasi bencana.
Data lapangan menunjukkan, sedikitnya 10 unit rumah hanyut atau tertimbun longsor, sementara 13 rumah lainnya berada dalam kondisi terancam. Sementara itu, sebanyak 120 rumah terisolasi, termasuk fasilitas umum seperti TK, SD, dan Puskesmas Pembantu yang tak dapat diakses.
Novermal menyebut, akses menuju lokasi benar-benar lumpuh, jembatan dari Limau-Limau putus total, jalan dari Pancuang Taba tertimbun, dan jalan di titik bencana juga tertutup longsoran sepanjang 250 meter.
“Ini sudah darurat akses. Kita butuh jembatan belly dan alat berat untuk membuka isolasi masyarakat secepatnya,” kata Novermal.
Meski akses terputus, dapur umum dan layanan kesehatan darurat telah mulai beroperasi. Warga memilih mengungsi ke rumah tetangga maupun sanak keluarga yang letaknya lebih aman. Namun demikian, kebutuhan dasar tetap mendesak.
“Korban bencana sangat membutuhkan hunian sementara, alat masak, dan bahan pangan. Proses rehab-rekon harus segera dipercepat agar warga punya kepastian untuk kembali hidup normal,” ucapnya lagi.














