AGAM, HARIANHALUAN.ID — Di tengah medan berat dan akses yang terputus akibat terjangan galodo di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, kelompok relawan akar rumput kembali membuktikan daya juangnya.
Tim Reaksi Cepat (TRC) Kelompok Pecinta Alam (KPA) Al-Kahfi yang beranggotakan alumni dan eksponen Pelajar Islam Pecinta Alam (Pipala) Al-Kahfi berhasil menembus sejumlah jorong terisolir sejak dua hari terakhir.
Sejak hari pertama bencana, TRC Al-Kahfi langsung menghimpun kekuatan. Donasi digalang tanpa menunggu perintah, terutama dari jaringan alumni KPA, keluarga besar Al-Kahfi, serta para alumni MAN 1 Bukittinggi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hasilnya mencengangkan: hanya dalam hitungan jam, terkumpul dukungan senilai Rp10 juta berikut bahan kebutuhan darurat seperti beras, terpal, tikar, peralatan makan, minyak goreng, garam, sarden, hingga pasokan bensin untuk operasional di lapangan.
Gerakan ini dipimpin Ulil Rahim dan Ifrayanti keduanya alumni MAN 1 Bukittinggi angkatan 2004 yang kini memegang kendali Posko TRC Al-Kahfi. Dalam waktu bersamaan, tim melakukan pendataan terhadap para alumni MAN 1 yang bermukim di daerah terdampak, khususnya di Malalak dan Palembayan, untuk memastikan distribusi bantuan tepat sasaran.
Begitu data terkumpul, tim langsung bergerak tanpa jeda. Jalur darat yang terjal, berlumpur, dan penuh reruntuhan tak menghentikan langkah mereka. Dalam operasi yang dilakukan siang dan malam, TRC Al-Kahfi berhasil mencapai wilayah-wilayah yang hingga kini minim jangkauan bantuan resmi.
Sejumlah jorong terisolir berhasil ditembus, di antaranya Nagari Padang Landua, Jorong Kampuang Tangah Parambanan, Nagari Sipinang Tantaman Gantiang, dan Silungkang.














