Di lokasi-lokasi ini, hingga kini ratusan warga masih berjuang bertahan dengan stok makanan dan kebutuhan harian yang semakin menipis.
Menurut Ifrayanti, TRC Al-Kahfi kini memfokuskan pendistribusian pada kebutuhan mendesak untuk kelompok rentan.
“Kami mengarahkan bantuan keperluan harian untuk anak-anak, kaum ibu, lansia, dan warga yang sedang hamil atau bahkan sakit. Banyak wilayah ini belum tersentuh bantuan besar, aksesnya jauh dan sangat sulit dijangkau,” ujarnya.
Ia juga menyebut kondisi serupa masih terjadi di sejumlah titik terisolir lain seperti kawasan Maninjau, sehingga tim terus melanjutkan pemetaan kebutuhan sambil membuka gelombang donasi tahap berikutnya.
Meski bergerak dengan sumber daya terbatas, semangat kolektif alumni KPA Al-Kahfi dan jaringan MAN 1 Bukittinggi menjadi penopang utama operasi kemanusiaan ini.
Di saat banyak jalur resmi tersendat oleh rusaknya infrastruktur, gerakan cepat berbasis komunitas seperti ini kembali menunjukkan perannya sebagai garda terdepan penolong warga.
TRC Al-Kahfi memastikan penggalangan donasi masih dibuka dan seluruh bantuan akan langsung disalurkan ke lokasi terdampak yang membutuhkan pertolongan paling mendesak. “Selama akses memungkinkan, kami akan terus bergerak,” kata Ifrayanti. (*).














