AGAM, HARIANHALUAN.ID — Di tengah duka yang masih menyelimuti masyarakat pasca galodo, Forum Anak (FA) Agam hadir memberikan pendampingan bagi anak-anak yang terdampak.
Kegiatan trauma healing digelar di Kayu Pasak, Palembayan, sebagai upaya mengembalikan keceriaan serta rasa aman mereka setelah bencana melanda.
Kabid Perlindungan Anak Dinas Dalduk KB PP dan PA Agam, Asnida Wati, menyebut kegiatan ini dilakukan agar anak-anak tidak larut dalam rasa takut akibat peristiwa yang mereka alami.
“Anak-anak ini mengalami guncangan psikologis setelah melihat langsung dampak galodo. Kami ingin memulihkan rasa aman mereka melalui aktivitas bermain, bercerita dan pendampingan emosional,” ujar Asnida, Minggu (7/12) malam.
Selain melakukan trauma healing, rombongan FA Agam juga menyusuri wilayah Subarang Aia untuk menyalurkan bantuan titipan para donatur.
Bantuan itu berupa uang yang kemudian dibelikan sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk keluarga terdampak.
“Kami tidak hanya fokus pada trauma healing, tapi juga membawa bantuan dari para donatur. Bantuan itu kami belanjakan dalam bentuk beras, telur, mie instan, minyak goreng, gula, teh, sabun mandi serta popok bayi. Semua ini kami serahkan langsung kepada warga yang membutuhkan,” jelasnya.
FA Agam juga membagikan pakaian layak pakai kepada warga yang kehilangan hampir seluruh harta benda akibat terjangan galodo.
Proses penyaluran bantuan dilakukan dari rumah ke rumah untuk memastikan warga benar-benar menerima apa yang dibutuhkan.
Asnida mengatakan bahwa antusiasme dan senyum anak-anak saat mengikuti trauma healing menjadi penguat mereka untuk terus hadir di lokasi terdampak.
“Melihat anak-anak kembali tertawa meski sebentar saja, itu sudah menjadi kebahagiaan bagi kami. Mereka layak mendapatkan perhatian penuh agar bisa pulih dari ketakutan yang mereka alami,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa upaya pemulihan psikologis akan terus berlanjut selama masa tanggap darurat dan pemulihan pascabencana.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi mereka. Anak-anak adalah kelompok paling rentan, kami ingin memastikan mereka mendapatkan perlindungan maksimal,” tutup Asnida. (*)














