SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID- Kejuaraan Pacuan Kuda Bank Nagari Sawahlunto Derby ke-XVIII Tahun 2025 sukses digelar di Gelanggang Pacuan Kuda Kandi, Sawahlunto, Minggu (07/12).
Iven bergengsi yang memperebutkan Piala Wali Kota Sawahlunto ini diikuti 57 ekor kuda dari berbagai daerah di Sumatera Barat serta provinsi lain seperti Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, didampingi Wakil Wali Kota Jeffry Hibatullah membuka iven tahunan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke 137 tahun.
Dalam sambutannya, Riyanda menyampaikan apresiasi atas tingginya kepada peserta dan berharap iven ini terus menjadi agenda kota yang bergengsi.
“Pacuan kuda ini bukan hanya kompetisi olahraga, tetapi juga bagian dari upaya memajukan sport tourism Sawahlunto,” ujarnya.
Pada kelas utama Derby 1.500 meter, tercatat 12 ekor kuda berlaga. Milea Guti, kuda asal Bukittinggi berhasil meraih posisi pertama dengan catatan waktu 1 menit 44 detik, poin 63 (1,44,63′). Milea Guti hanya unggul kurang dari satu detik dari kuda Carolina dari Payakumbuh dengan catatan waktu 1,44,64′
Sementara posisi ketiga ditempati oleh kuda Sir Orbit dari Bukittinggi dengan catatan waktu 1,45,50′
Ketua Panitia Pelaksana, Irsal Adam, menyebutkan bahwa Sawahlunto Derby merupakan salah satu event pacuan kuda terbesar di Sumatera Barat dimana Kelas Derby tahun ini memperebutkan total hadiah Rp150 juta.
Gelanggang Pacuan Kuda Kandi yang memiliki lintasan 1.400 meter berstandar nasional mampu menampung hingga 12 kuda dalam satu race. Arena ini juga telah menjadi tuan rumah 16 kali Sawahlunto Derby tingkat nasional sejak tahun 2006 serta tiga kali Kejurnas pada 2006, 2010, dan 2023.
“Terima kasih kepada Bank Nagari sebagai sponsor utama serta dukungan dari PT Bukit Asam, PT AIC Jaya, Miyor, BAHY Creative, Aragon Stable, dan pihak lainnya,” kata Ketua Pelaksana yang akrab disapa Saha ini.
Pemko Sawahlunto berharap gelaran pacuan kuda mampu meningkatkan kunjungan wisata, menghidupkan UMKM, dan menjadi pemantik kebangkitan industri peternakan kuda di daerah.
Sektor pariwisata Sawahlunto terus didorong melalui event olahraga berskala regional agar kota tambang bersejarah ini semakin dikenal sebagai destinasi wisata budaya dan sport tourism. (*)














