Oleh : Prof. Isril Berd (Universitas Gunadarma/Ketua Forum DAS Sumatera Barat)
Bencana Hidrometeorologi akhir November 2025 membawa duka yang mendalam karena meluluhlantakkan 14 daerah Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) yang banyak memakan korban harta benda dan merenggut korban jiwa. Salah satu dari bencana hidrometeorologi tersebut terlihat yang sangat terpapar adalah di Kawasan DAS Anai yang telah menerjang jalan nasional, jalan provinsi , sawah, ladang , pemukiman dan tutupan hutan digerus longsor.
Kehadiran Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Anai sangat diperlukan, karena Forum DAS adalah merupakan forum multi-pihak yang bertujuan mengoordinasikan dan mengoptimalkan pengelolaan DAS agar profesional, transparan, partisipatif, akuntabel, dan berkelanjutan. Fungsi utamanya meliputi penyaluran aspirasi masyarakat, pemberian sumbangan pemikiran untuk pengelolaan DAS, pengembangan peran pengawasan masyarakat, serta menjembatani masalah lintas sektor dan wilayah dalam pengelolaan ekosistem DAS secara terpadu untuk khusus DAS Anai.
Keinginan mendirikan telah diluncurkan dalam berbagai kesempatan dan terakhir pada kegiatan Talkshow yang dilakukan oleh BPDAS Agam Kuantan, BMKG, BPBD dan Forum DAS Sumatera Barat di Direktorat PEPDAS Kementerian Kehutanan Jakarta melalui FOLU Talks tanggal 8 Oktober 2025 yang langsung dimoderatori oleh Direktur PEPDAS Ibu Nurul Iftitah SHut.MSi. membahas tentang karakteristik biofisik dan mitigasi bencana DAS Anai tersebut.
Acara FOLU Talks tersebut merupakan tindak lanjut dari Workshop Pengelolaan DAS Anai yang digelar oleh BPDAS Agam Kuantan tanggal 24 September 2025 di Aula Istana Gubernuran Sumatera Barat yang dihadiri oleh Direktur PEPDAS dan Direktur Rehabilitasi Mangrove sekaligus sebagai narasumber dan acara Workshop dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumatera Barat. Peserta Workshop juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, BMKG, BPBD, Pertanian dan Instansi terkait lainnya. Dan juga banyak dihadiri oleh wali nagari dan tokoh masyarakat yang berada di kawasan DAS Anai tersebut.
Dalam kesepakatan workshop tersebut antara lain dilakukan kegiatan pemulihan biofisik DAS Anai sesuai bidang masing-masing. Kesepakatan lain yang muncul adalah rencana terbentuknya Forum DAS Anai yang beranggotakan kelompok kerja masing wilayah yang terdapat di DAS Anai tersebut.
Dengan terbentuknya Forum DAS Anai maka Program Pemulihan DAS Anai dapat dilakukan secara bersama dan terukur tepat sasaran berkelanjutan dan tentu mitigasi bencana alam DAS Anai dapat teraktualisasikan dengan jelas dan terukur. Untuk terlaksananya program-program pemulihan DAS Anai dan mitigasi bencana tentu harus didata biofisik DAS Anai secara holistik.










