“Ini momentum untuk bersatu. Mari kita jadikan bencana kali ini titik balik untuk membangun Sumbar yang jauh lebih baik ke depan. Dalam kesulitan pasti ada peluang, jika kita bersatu, fokus dan bersungguh-sungguh,” kata Two Efly, menambahkan.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumbar Defri Mulyadi juga mengingatkan, betapa pentingnya pembaruan data, baik korban maupun kerugian yang terjadi akibat bencana ini. “Data sebaiknya di-update tiga kali sehari secara valid. Berbasis data ini, para wartawan bisa menentukan angle berita yang kuat dan berdampak luas,” ujar Imung, panggilan akrab Ketua IJTI Sumbar itu.
Terkait penguatan data, Hasril juga meminta Pemprov untuk segera membentuk kelembagaan semacam badan rehab-rekon yang tugas awalnya adalah menghitung secara total, lengkap dan komprehensif angka kerugian dan biaya yang dibutuhkan untuk program rehab-rekon.
“Kita bersama juga harus mengawal dan memastikan agar pemerintah pusat sepenuh hati mendukung pendanaan dan pelaksanaan fase rehab-rekon yang komprehensif dan berorientasi jangka panjang itu,” kata Ketua DKP PWI Sumbar, Zul Effendi.
Sambut Baik
Mendapat masukan dan dukungan dari Wartawan Sumbar Bersatu dalam menghadapi bencana di daerah ini, Gubernur Mahyeldi terlihat bersemangat. “Benar sekali. Daerah tidak akan mampu memulihkan keadaan daerah ini pasca bencana tanpa bantuan dan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan semua elemen masyarakat,” katanya.
Menindaklanjuti pertemuan kemarin, Gubernur Mahyeldi merekomendasikan Tim Wartawan Sumbar Bersatu untuk berkomunikasi dengan Sekdaprov Sumbar Arry Yuswandi. Terutama untuk menyusun rencana aksi yang lebih fokus dan berdampak untuk penanganan bencana di daerah ini. “Saya menyambut baik dukungan ini. Segera jadwalkan pertemuan dengan Pak Sekda untuk tindak lanjutnya,” kata Mahyeldi. (h/rk)














