PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kota (Pemko) Padang mencatatkan kerugian infrastruktur yang diakibatkan bencana banjir dan banjir bandang sepekan lalu pada akhir November kemarin mencapai Rp264 miliar.
Kepala Dinas PUPR Kota Padang, Tri Hadiyanto, mengatakan bahwa kerusakan infrastruktur akibat bencana ini menjadi laporan di tengah upaya pemulihan pascabencana. “Setelah dilakukan penghitungan secara menyeluruh, total kerugian infrastruktur akibat bencana mencapai Rp264,356,989,944,” katanya, Senin (8/12).
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang, banjir dan banjir bandang yang melanda Kota Padang mengakibatkan tujuh jembatan rusak berat dan satu jembatan rusak ringan, serta kemudian kerusakan jalan sepanjang 1.884 meter. Total kerugian infrastruktur tersebut mencapai Rp157.894.870.855.
Lalu kerusakan bendungan dan sungai yang nilai kerugiannya mencapai Rp84,362,500,000. Kerusakan gedung pemerintahan, seperti fasilitas pendidikan 22 unit sekolah untuk 8 PAUD, 12 SD, dan 2 SMP, kerugiannya senilai Rp5,572,835,739.
Selanjutnya kerusakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada tujuh intake PDAM diperkirakan mengakibatkan kerugian yang mencapai Rp16,526,783,350.
Di sisi lain, dalam pemulihan pascabencana ini juga tak sedikit bantuan demi bantuan yang datang ke Posko Utama Tanggap Darurat Pemko Padang. Bantuan yang datang silih berganti ini dengan harapannya agar sampai ke tangan korban bencana.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh donatur yang sudah mengantarkan bantuan ke posko-posko bencana. “Terima kasih atas bantuan yang sudah diberikan,” ucapnya, Minggu (7/12) kemarin.
Fadly Amran pun memastikan agar seluruh bantuan yang datang segera dibagikan langsung kepada korban terdampak. “Kita pastikan seluruh bantuan tidak menumpuk di posko,” katanya. Setiap hari, Pemko Padang terus mendistribusikan bantuan yang datang ke Posko Utama. Bantuan disalurkan ke kecamatan terdampak bencana. (*)














