PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pendistribusian bantuan pangan dan non-pangan masih terus dilakukan melalui jalur darat dan udara di Sumatera Barat (Sumbar). Unit Pelaksana Teknis (UPT) BNPB di Kota Padang beroperasi untuk mendukung penanganan darurat di provinsi ini.
Derasnya bantuan yang masuk ke Sumbar mendorong pengaktifan manajemen logistik, salah satunya fasilitas penyimpanan dan pendistribusian dari gudang hingga ke masyarakat terdampak. UPT BNPB yang memiliki gudang logistik menjadi salah satu titik penyimpanan bantuan pangan dan non-pangan sebelum diserahkan ke gudang Pos Komando (Posko) Terpadu yang dikelola provinsi. Manajemen logistik Pos Pendamping Nasional (Pospenas) ini dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB Andi Eviana.
UPT BNPB difungsikan untuk menerima bantuan yang mendarat di Bandara Internasional Minangkabau maupun yang diberikan berbagai pihak dari jalur darat dan laut. Penerimaan bantuan dari jalur laut diterima di Pelabuhan Teluk Bayur, sebelum digudangkan menuju UPT BNPB maupun gudang Posko Terpadu. Apabila bantuan-bantuan yang tiba tidak dapat diakomodasi di gudang Posko Terpadu, gudang UPT BNPB akan menyimpan bantuan tersebut lebih dahulu.
Dengan banyaknya bantuan dari unsur pentaheliks, Posko Terpadu juga akan mengaktifkan bangunan yang ada di Kota Padang sebagai gudang logistik.
Pendistribusian bantuan pangan dan non-pangan dilakukan langsung oleh posko kabupaten dan kota terdampak. Petugas logistik posko dapat mengakses bantuan yang terpusat di gudang Posko Terpadu.
Sedangkan untuk menjangkau wilayah yang masih terisolir, Posko Terpadu bersama Pospenas yang dipimpin BNPB mendistribusikannya melalui jalur udara. Pengiriman melalui udara ini menggunakan helikopter yang dioperasikan oleh BNPB, Basarnas dan TNI AU. Bantuan melalui distribusi udara dipusatkan di gudang yang berada di Lanud TNI AU Sutan Sjahrir, Kota Padang.
Dalam manajemen logistik, BNPB mendorong Posko dan Posko Terpadu untuk segera mendistribusikan bantuan yang ada di gudang-gudang.
Hingga hari ini, Selasa (9/12), Posko Terpadu yang didukung Pos Pendamping Nasional yang dipimpin BNPB telah mendistribusikan bantuan pangan dan non-pangan seberat lebih dari 60 ton melalui jalur darat.
Sedangkan bantuan melalui jalur udara, Pos Pendamping Nasional mencatat 35,82 ton telah didistribusikan dengan helikopter BNPB, Basarnas dan TNI AU sejak 28 November hingga 8 Desember 2025. Jumlah bantuan udara ini dilakukan dalam 66 sorti ke wilayah-wilayah yang terisolir di Sumbar. Pada hari ini, Selasa (9/12), hingga pukul 12.00 WIB bantuan yang terdistribusi seberat 2,95 ton ke wilayah Kabupaten Agam dan Pesisir Selatan. (*)














