PADANG, HARIANHALUAN- Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri, menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan salah seorang pejabat publik yang dianggap memprihatinkan di tengah bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Hidayatul Fikri menjelaskan bahwa masyarakat saat ini tengah menghadapi kondisi yang sangat sulit akibat banjir, termasuk kehilangan rumah, kesulitan memperoleh air bersih dan pangan, serta trauma psikologis. Pernyataan pejabat tersebut dinilai kurang tepat dengan kondisi yang dialami warga dan berpotensi menambah kekhawatiran masyarakat.
“Ketika banyak saudara kita kehilangan tempat tinggal dan tengah berjuang bertahan hidup, pejabat publik seharusnya memberikan perhatian nyata. Pernyataan yang kurang tepat hanya akan menambah beban warga yang sudah berada dalam kondisi memprihatinkan,” ujarnya, Selasa (9/12).
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan media nasional, banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menyebabkan lebih dari 900 korban meninggal. Ribuan orang terpaksa mengungsi, puluhan ribu rumah terdampak, dan banyak fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Kondisi ini membuat akses bantuan menjadi sulit sementara kebutuhan pokok dan layanan kesehatan sangat mendesak.
Hidayatul Fikri menegaskan bahwa saat ini seluruh perhatian harus difokuskan pada tindakan nyata, mulai dari evakuasi korban, distribusi bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, air bersih, obat-obatan, dan tempat penampungan sementara, hingga pemulihan infrastruktur dan fasilitas publik agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas, empatik, dan menghormati penderitaan korban.
Selain itu, Hidayatul Fikri mengajak mahasiswa, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat luas untuk bersama-sama membantu korban banjir melalui relawan, donasi, maupun dukungan moral. “Ini bukan soal politik, tetapi kemanusiaan. Kita semua harus hadir untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak,” tegasnya.
Melalui pernyataan ini, Presiden Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang berharap pejabat publik lebih bijak dalam memberikan pernyataan di tengah krisis dan fokus pada tindakan nyata untuk menolong masyarakat terdampak bencana. (*)
y














