PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID- Kapolres Pesisir Selatan (Pessel), AKBP Derry Indra, memimpin langsung apel pelepasan tim pendistribusian bantuan bagi warga terdampak bencana di Kampung Dilan Limau Limau, Kenagarian Pancung Taba, Selasa (9/12/2025) pagi. Apel berlangsung di halaman Mapolres Pessel pada pukul 09.46 WIB, sebelum tim bergerak menuju lokasi yang hingga kini masih sulit dijangkau.
Sebanyak 20 unit motor trail dan satu unit mobil Inafis dikerahkan untuk menembus akses ekstrem menuju Kampung Dilan, sebuah wilayah di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara yang teridentifikasi terisolasi akibat bencana dan tidak dapat dijangkau kendaraan logistik biasa.
AKBP Derry Indra menegaskan bahwa pendistribusian bantuan ke daerah terisolasi menjadi prioritas pihaknya.
“Tidak boleh ada warga yang terlambat mendapat pertolongan. Meskipun akses sulit, kami memastikan bantuan tetap sampai,” ujar AKBP Derry Indra.
Sebanyak 50 paket bantuan dilepas dalam misi kemanusiaan tersebut. Setiap paket berisi sekitar 20 jenis kebutuhan esensial, mulai dari bahan pangan seperti beras, gula, mie instan, dan minyak goreng, hingga keperluan sandang darurat seperti selimut, handuk, dan pakaian dalam. Seluruh bantuan disiapkan untuk menjawab kebutuhan warga yang minim sentuhan distribusi akibat terputusnya akses pascabencana.
Kapolres menyebut, bahwa penggunaan motor trail merupakan keputusan strategis untuk memastikan bantuan mencapai target dengan cepat.
“Medan menuju Kampung Dilan sangat berat. Motor trail memungkinkan personel kami bergerak lebih gesit dan menjangkau titik yang tidak bisa dilalui kendaraan lain,” katanya.
Ia juga menegaskan komitmen Polres Pesisir Selatan untuk terus hadir di tengah masyarakat pada fase pemulihan bencana.
“Ini bukan sekadar distribusi logistik, tetapi bentuk kehadiran negara. Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian,” ucapnya.
Pelepasan tim bantuan ini menjadi penegasan kesiapan Polri dalam mengedepankan aspek kemanusiaan, terutama di wilayah-wilayah terdampak berat seperti Kampung Dilan, yang hingga kini masih membutuhkan perhatian intensif dari seluruh unsur penanganan bencana. (*)














