PESISIR SELATAN. HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) resmi memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 22 Desember 2025, menyusul kondisi banjir dan longsor yang masih melanda sejumlah wilayah. Keputusan ini diambil dalam rapat evaluasi penanggulangan bencana yang dipimpin Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Selasa (9/12), di Ruang Rapat Bupati.
Rapat turut dihadiri unsur Forkopimda, jajaran OPD, serta perwakilan TNI/Polri. Diskusi berlangsung intens, mengingat sejumlah daerah masih terisolasi, infrastruktur rusak, dan kondisi cuaca yang belum stabil.
Bupati Hendrajoni menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak boleh lengah dalam menghadapi situasi ini.
“Kita tidak boleh mengendurkan kewaspadaan. Cuaca masih tidak stabil, dan masyarakat sepenuhnya bergantung pada respons cepat pemerintah,” ujarnya.
BPBD Pesisir Selatan dalam laporannya menyebut beberapa titik bencana masih berada pada kategori risiko tinggi. Kerusakan jembatan, akses jalan, serta keterbatasan alat berat membuat proses penanganan belum optimal.
Sejumlah kepala OPD juga menyampaikan kondisi terkini sektor masing-masing, termasuk layanan kesehatan, distribusi pangan, hingga akses transportasi yang belum pulih sepenuhnya. Semua masukan menjadi dasar penetapan langkah lanjutan penanganan bencana.
Sementara itu, Pj Sekda Pessel, Eva Fauza Yuliasman, mengatakan bahwa situasi di lapangan masih jauh dari kata aman.
“Situasi belum memungkinkan. Jika status tanggap darurat terlalu cepat dihentikan, penanganan justru akan terganggu,” katanya.
Bupati Hendrajoni menambahkan bahwa keputusan mempertahankan status ini sangat berpengaruh terhadap kelancaran dukungan dari berbagai pihak.
“Jika status tanggap darurat dihentikan, bantuan dari luar otomatis berhenti. Ini berdampak besar bagi masyarakat yang masih sangat membutuhkan,” ucapnya.
Ia juga menekankan bahwa keberlakuan status ini mempermudah mobilisasi personel dan percepatan koordinasi penanganan di lapangan.
“Selama tanggap darurat masih berlaku, arus bantuan tetap lancar, personel mudah digerakkan, dan koordinasi bisa dipercepat,” jelasnya.
Meski begitu, Hendrajoni mengingatkan agar seluruh bantuan dan logistik digunakan secara terkontrol.
“Logistik jangan dipakai berlebihan. Kita belum tahu bagaimana situasi cuaca dalam beberapa hari ke depan,” tuturnya.
Dengan perpanjangan status ini, Pemkab Pesisir Selatan menegaskan komitmennya untuk menjaga keselamatan warga dan mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak bencana, sembari memastikan seluruh penanganan berlangsung terkoordinasi dan responsif. (*)














