PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, meninjau kawasan permukiman di Nagari Sampulau, Kecamatan Lubuk Alung, yang terdampak banjir bandang dan longsor pada Senin (1/12). Kehadiran Wamendagri disambut hangat oleh masyarakat setempat serta jajaran pemerintah daerah, yang berharap kunjungan tersebut dapat mempercepat penanganan pascabencana di wilayah itu.
Area bencana di Nagari Sampulau tampak porak-poranda. Sisa lumpur, batang-batang kayu besar, dan material bangunan berserakan di sepanjang permukiman hingga jalur aliran air. Sejumlah rumah dilaporkan roboh, sementara pepohonan tumbang akibat kuatnya arus banjir bandang yang menghantam wilayah tersebut.
Selain kerusakan infrastruktur, warga juga menghadapi kesulitan memperoleh air bersih serta akses penerangan pada malam hari. Sudah hampir satu minggu listrik padam di kawasan tersebut, sementara proses perbaikan jaringan masih terus dilakukan oleh petugas.
Bima Arya Sugiarto, turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi masyarakat pascabencana di daerah tersebut.Ia mengapresiasi upaya pemerintah setempat yang bergerak cepat menanggulangi dampak bencana, meski menghadapi berbagai keterbatasan di lapangan. Menurutnya, langkah-langkah respons darurat yang telah dijalankan menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah pusat memastikan ketersediaan kebutuhan dasar bagi warga terdampak, mulai dari bahan makanan, air bersih, obat-obatan, hingga pakaian. “Ini yang paling utama. Karena itu, saya mengecek langsung kepada Pak Sekda sejauh mana pemenuhan kebutuhan itu telah dicapai,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa Presiden menegaskan perlunya gerak cepat dan totalitas dalam memastikan seluruh kebutuhan warga terdampak segera terpenuhi. Selain itu, setiap laporan mengenai warga yang hilang harus didata secara menyeluruh, disertai upaya pencarian yang dilakukan secara terpadu bersama seluruh instansi terkait, agar penanganan berjalan efektif dan tepat sasaran.
Langkah selanjutnya, pemerintah akan melakukan pendataan menyeluruh terhadap jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan berat akibat bencana. Data tersebut nantinya menjadi dasar dalam menentukan bentuk bantuan dan upaya penanganan lanjutan yang akan diberikan kepada masyarakat terdampak.
Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Rudi Aprinaldi Rilis, menyampaikan bahwa di Nagari Sampulau tercatat sebanyak 56 rumah yang mengalami kerusakan berat akibat bencana tersebut. Ia menegaskan, pemerintah daerah terus berupaya menindaklanjuti penanganan bencana, termasuk pendataan kerugian dan pemenuhan kebutuhan mendesak para warga terdampak.
Warga terdampak berharap pemerintah segera mengambil langkah pemulihan, terutama perbaikan akses dan normalisasi aliran sungai guna mencegah bencana serupa terulang. Semoga dengan berbagai upaya yang tengah berjalan, pemerintah daerah bersama pemerintah pusat diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan pascabencana. (*)














