AGAM, HARIANHALUAN.ID- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) terus melayani operasional dapur umum yang 95 Kepala Keluarga (450 jiwa) terdampak bencana galodo di Jorong Toboh, Jorong Sasai Kandang, dan Limau Badak, Nagari Malalak Timur, Kabupaten Agam.
Ketua MDMC PWM Sumbar, Portito, menjelaskan bahwa dapur umum beroperasi setiap hari untuk memastikan ketersediaan makanan layak bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal maupun pangan akibat bencana.
“Dapur umum kita harus berjalan tanpa henti. Untuk itu kami membutuhkan logistik agar 450 jiwa terdampak tetap terpenuhi kebutuhan makannya selama tujuh hari ke depan,” ujar Portito.
Kebutuhan mendesak itu diperlukan selama 7 hari ke depan diantaranya beras (420 kg), minyak goreng (20 dus), mi instan (50 dus), telur (100 ray) hingga sabun cuci.
Tito menambahkan perlengkapan lapangan juga mendesak seperti sepatu bot (10 pasang), cangkul, sekop, dan gerobak serta senter lapangan hingga kompor gas.
Portito menjelaskan kebutuhan lapangan bersifat sangat mendesak karena relawan harus bekerja di lokasi yang penuh material lumpur dan jalur yang sulit. “Relawan kita bekerja di medan berat. Sepatu bot, alat gali, hingga penerangan sangat vital untuk mempercepat penanganan darurat,” ujarnya.
MDMC Sumbar mengajak masyarakat, lembaga sosial, dan pihak terkait untuk turut membantu pemenuhan logistik ini agar layanan dapur umum tetap berjalan optimal dan masyarakat terdampak mendapat perlindungan yang memadai. (*)














