Kita tidak bisa lagi melihat pemulihan trauma sebagai urusan yang bisa ditunda sampai semua persoalan fisik selesai. Justru sebaliknya, pemulihan psikologis adalah bagian integral dari kemanusiaan kita dalam merespons bencana.
Luka fisik bisa sembuh dalam hitungan minggu, tetapi luka trauma yang tidak tertangani bisa menjadi bom waktu yang meledak bertahun-tahun kemudian dalam bentuk gangguan mental, rendahnya produktivitas, bahkan perilaku destruktif.
Dengan mengintegrasikan hipnoterapi ke dalam sistem tanggap darurat, kita tidak hanya menyembuhkan luka hari ini. Kita menyelamatkan masa depan generasi yang kelak akan membangun kembali Sumatera dan Indonesia yang lebih tangguh.
Sekarang waktunya bertindak. Mari libatkan hipnoterapis klinis bersertifikat dalam setiap operasi tanggap bencana. Mari berkolaborasi lintas sektor, dari BNPB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, hingga organisasi profesi hipnoterapi. Mari pastikan tidak ada satu pun anak penyintas bencana yang terlupakan dalam proses pemulihan.
Kita punya solusi. Yang kita butuhkan sekarang adalah kemauan politik dan komitmen bersama untuk mewujudkannya. Karena setiap anak yang sembuh dari traumanya adalah satu harapan yang kita selamatkan untuk Indonesia. (*)
Oleh: I Dewa Gede Sayang Adi Yadnya (Pemerhati Pendidikan Terkait Kesehatan Mental Anak-Remaja dan juga sebagai Asesor Hipnoterapi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Republik Indonesia)










