PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID- Pemerintah Kota Pariaman berupaya memastikan dukungan penuh pemerintah pusat dalam pemulihan pascabencana. Langkah itu terlihat dari kunjungan Wali Kota Pariaman, Yota Balad, ke Kantor Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan (BPBPK) Sumatera Barat, Selasa (9/12), untuk menyerahkan secara langsung usulan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang melanda daerahnya.
Pertemuan Yota dengan Kepala BPBPK Sumbar, Maria Doeni Isa, menjadi bagian dari diplomasi pembangunan yang tengah ditempuh Pemkot Pariaman. Dengan berada di bawah Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, BPBPK Sumbar menjadi pintu strategis yang menentukan cepat atau lambatnya program pemulihan dapat terealisasi.
“Kita butuh akselerasi dari pusat. Kota Pariaman tidak bisa bekerja sendiri untuk pemulihan skala besar,” ujar Yota Balad usai pertemuan itu. Ia menegaskan bahwa penyampaian usulan secara langsung merupakan upaya memastikan kebutuhan daerah tidak berhenti pada level administrasi.
Yota membawa daftar prioritas pemulihan, mulai dari perbaikan bangunan publik, pemulihan kawasan permukiman, hingga rehabilitasi sarana vital yang rusak. Menurutnya, semua itu harus segera ditangani agar masyarakat yang terdampak dapat kembali beraktivitas normal.
Maria Doeni Isa menyebut pihaknya akan menindaklanjuti dengan verifikasi teknis di lapangan. Tahapan itu diperlukan sebelum usulan diteruskan ke kementerian. “Kami akan melihat langsung skala kerusakan agar rekomendasinya tepat,” ucapnya.
Desakan percepatan usulan ini tidak lepas dari besarnya kerugian yang dialami Kota Pariaman saat banjir melanda beberapa waktu lalu. Dari laporan sebelumnya, ratusan rumah warga terendam, fasilitas umum rusak, serta beberapa ruas jalan kota lumpuh akibat genangan dan longsor.
Nilai kerugian ditaksir mencapai Rp131,6 miliaran rupiah, mencakup infrastruktur publik, permukiman, hingga sarana ekonomi masyarakat. Banyak pelaku UMKM kehilangan peralatan usaha, sementara sekolah dan fasilitas sosial juga mengalami kerusakan.
Kondisi itu membuat Pemkot Pariaman bergerak cepat memastikan dukungan pusat dapat segera turun. Dengan langkah proaktif tersebut, Pemkot Pariaman berharap proses verifikasi hingga pembiayaan rehabilitasi dan rekonstruksi tidak memakan waktu panjang.
“Semakin cepat kita bergerak, semakin cepat masyarakat kembali bangkit,” kata Yota Balad. (*)














