Keterangan foto : Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis pimpin rapat mempercepat pemulihan pasca bencana. IST
PADANG PARIAMAN, FOKUSSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terus mempercepat langkah pemulihan pasca bencana melalui rapat evaluasi rutin yang digelar setiap dua hari sekali.
Pada Rabu malam (10/12/2025), Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis kembali memimpin rapat evaluasi di Pandopo Bupati untuk memastikan tiga agenda utama berjalan optimal: pendistribusian logistik, tindak lanjut kunjungan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Komisi V DPR RI, serta persiapan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga pengungsi.
Dalam arahannya, Bupati JKA menekankan pentingnya distribusi bantuan logistik yang cepat dan tepat sasaran. Ia meminta jajaran Dinas Sosial, Satpol PP, serta OPD terkait untuk mengutamakan kebutuhan pengungsi yang masih bertahan di berbagai lokasi.
“Dinas Sosial bersama Satpol PP dan dibantu OPD lain harus bergerak cepat. Kerahkan semua armada, koordinasikan dengan camat dan wali nagari. Jangan sampai ada pengungsi yang kekurangan dan kelaparan,” tegas Bupati JKA.
Terkait kunjungan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Komisi V DPR RI pada Rabu (10/12), Bupati JKA menyoroti rencana pembangunan kembali dua jembatan vital yang runtuh akibat banjir yakni Jembatan Anduring dan Jembatan Sikabu. Keduanya dijadwalkan dibangun kembali pada tahun 2026.
“Kita harus menyiapkan seluruh perencanaan secara matang sesuai proposal yang telah diajukan, termasuk penyusunan DED. Selain itu, perencanaan perbaikan infrastruktur lain yang rusak juga segera disiapkan,” ujar JKA.
Pada bagian akhir rapat, Bupati menginstruksikan Sekda, Kalak BPBD, dan Dinas LHKPP untuk mempercepat penyiapan lahan relokasi dan pendataan calon penerima Huntara.
“BNPB menegaskan bahwa lokasi Huntara harus clear dan clean. Segera inventarisasi penerima dan siapkan lahannya. Kita harus bergerak cepat,” perintah JKA.
Sekda Padang Pariaman, Rudi Repenaldy Rilis, melaporkan bahwa berdasarkan pendataan terbaru bersama Camat dan Wali Nagari, dibutuhkan sedikitnya 237 unit Huntara untuk mengakomodasi pengungsi yang tersisa. “Lokasi sedang kita siapkan di beberapa titik,” ujar Sekda.
Rapat tersebut turut dihadiri Wakil Bupati, Kalak BPBD, Kepala BPKD, Kadis PUPR, Sekdis Sosial, Kadis Pertanian, Kadis Kominfo, serta Kabag Prokopim.
Data BPBD Padang Pariaman per 10 Desember 2025 mencatat perkembangan kerusakan yang cukup signifikan. Infrastruktur yang terdampak meliputi: 38 unit jembatan rusak, 29 ruas jalan rusak dan 69 unit irigasi rusak.
Sedangkan dari fasilitas umum yang rusak terdiri dari : Sekolah (3 unit rusak berat, 3 unit rusak sedang dan 47 unit rusak ringan). Sarana Ibadah (11 unit rusak berat, 7 unit rusak sedang dan 31 unit rusak ringan).
Sementara itu jumlah rumah penduduk yang rusak sebanyak 3.163 unit dengan klasifikasi : 290 unit rusak berat, 221 unit rusak sedang dan 2.652 unit rusak ringan.
Di sektor pertanian, kerusakan mencapai 1.144 hektare sawah, 626,2 hektare ladang dan kebun, serta 50 unit kolam/tambak yang jebol dan terendam. Total kerugian sementara ditaksir mencapai Rp 967,8 miliar.
Jumlah pengungsi juga menurun dari 4.847 jiwa pada awal kejadian bencana (23/11/2025) menjadi 367 jiwa, seiring upaya relokasi dan pemulangan bertahap.
Dengan evaluasi rutin dan koordinasi intensif antarinstansi, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berupaya memastikan seluruh langkah pemulihan berjalan terukur, cepat, dan berpihak pada kebutuhan warga terdampak bencana. (*)














