PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID — Seorang pria ditemukan meninggal dunia dalam kondisi membusuk di sebuah rumah yang berada di belakang ruang praktik Tata Boga SMKN 1 Ranah Pesisir, Nagari Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan, pada Jumat (12/12/2025) sekitar pukul 10.05 WIB. Penemuan ini menggemparkan warga dan pihak sekolah.
Korban diketahui bernama Iswanto (66), seorang pedagang batagor keliling yang tinggal seorang diri di rumah tersebut.
Penemuan mayat tersebut, terungkap ketika Gusmen Wahyudi (38), satpam SMKN 1 Ranah Pesisir, menerima laporan dari warga terkait bau menyengat yang berasal dari sebuah rumah di belakang gedung Tata Boga. Saat memeriksa lokasi, ia menemukan mayat Iswanto dalam posisi terlentang, dalam kondisi membusuk dan dikerubungi lalat.
Penemuan ini kemudian dilaporkan berjenjang hingga ke Aipda Adeng Amerta, Bhabinkamtibmas Polsek Ranah Pesisir, yang segera memberitahukan Kapolsek.
Selanjutnya, Polsek Ranah Pesisir bersama BPBD dan tenaga medis Puskesmas Balai Selasa langsung menuju TKP dan mengevakuasi korban untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban terakhir terlihat pada Senin, 8 Desember 2025. Mantan istrinya, Asmalena, mengaku tidak curiga meski korban tidak lagi mengantar anak mereka seperti biasanya.
Kapolsek Ranah Pesisir, Iptu Okdianto, melalui Bhabinkamtibmas Aipda Adeng Amerta, menyampaikan bahwa penanganan kasus ini dilakukan sesuai prosedur dan hingga saat ini tidak ditemukan indikasi kekerasan.
“Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan pada tubuh korban. Kami memastikan evakuasi dilakukan sesuai prosedur. Untuk saat ini, peristiwa tersebut diduga sebagai kematian wajar, namun tetap kami serahkan sepenuhnya kepada pihak medis untuk memastikannya,” ujar Aipda Adeng menyampaikan arahan Kapolsek.
Ia juga menegaskan bahwa polisi bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat dan berkoordinasi dengan seluruh unsur terkait.
Putri korban, Farida Kumala Devi, yang telah tiba di Puskesmas Balai Selasa menegaskan bahwa keluarga tidak akan membuat laporan polisi dan memilih langsung memakamkan korban pada hari yang sama. (*)














