SOLOK KOTA, HARIANHALUAN.ID—Di antara rumah-rumah yang mulai kembali dibersihkan, suara langkah warga yang menata ulang kehidupan pascabanjir terdengar seperti irama baru Kota Solok.
Bencana memang telah berlalu, namun jejak lumpur, material terseret arus, serta kenangan tentang malam-malam gelisah masih membekas. Dalam suasana bangkit perlahan itulah Pemerintah Kota (Pemko) Solok menyampaikan rasa terima kasih yang tulus atas dukungan bantuan pangan dari pemerintah pusat yang menjadi penopang penting di tengah masa pemulihan.
Pemko Solok memberikan apresiasi tinggi kepada Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional yang telah menyalurkan beras cadangan pangan nasional bagi masyarakat terdampak.
Sebanyak 28.125 kilogram beras didistribusikan kepada 9.375 jiwa di sembilan kelurahan pada dua kecamatan di Kota Solok. Bagi warga yang rumahnya terendam dan penghasilannya terhenti sementara, bantuan ini bukan sekadar kiriman logistik, tetapi hadir sebagai penenang hati serta penguat tenaga untuk memulai kembali hidup yang sempat terhenti oleh bencana.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi masyarakat kami dan menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT,” ujar Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, dalam ungkapan syukurnya atas perhatian pemerintah pusat terhadap daerah yang tengah bangkit.
Wakil Wali Kota Solok, Suryadi Nurdal, menambahkan bahwa dukungan ini menjadi energi positif bagi masyarakat maupun pemerintah daerah. Menurutnya, kepedulian pusat bukan hanya meringankan kebutuhan dasar, tetapi juga membangkitkan semangat gotong royong dan keyakinan bahwa Kota Solok tidak berjalan sendirian dalam menghadapi bencana.
“Semoga bantuan ini membangkitkan kembali semangat kami warga Kota Solok, untuk bangkit menjadi daerah yang lebih baik lagi pada kehidupan di masa mendatang,” kata Suryadi Nurdal dengan suara lirih namun tegas dan penuh optimisme tinggi.
Kini, setelah masa tanggap darurat usai dan aktivitas warga perlahan kembali pulih, bantuan pangan tersebut menjadi salah satu penopang penting dalam proses pemulihan.
Di dapur-dapur rumah warga yang kembali berasap, aroma nasi yang mengepul bukan hanya tanda kehidupan yang kembali normal, tetapi juga simbol bahwa solidaritas dan kepedulian terus menyala di Kota Solok. Kota kecil yang dikenal sebagai Kota Beras Serambi Madinah. Dengan sokongan dari berbagai pihak, terutama pemerintah pusat, Kota Solok, kota kecil berjuta cerita itu melangkah pelan namun pasti menuju masa depan yang lebih siap, lebih kuat, dan lebih saling menjaga. (*)














