PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang menggelar wisuda ke-55, Sabtu (13/12).
Pada kesempatan itu, STTIND mewisuda 153 lulusan yang terdiri dari 19 wisudawan dari Program Studi Teknik Industri, 72 orang wisudawan dari Program Studi Teknik Pertambangan, 34 wisudawan dari Program Studi Teknik Lingkungan, 28 wisudawan Program Studi Sistem Informasi.
Ketua STTIND Padang, Riko Ervil, MT, IPU, ASEAN, Eng mengatakan sampai dengan wisuda ke-55 ini, jumlah alumni pada STTIND Padang telah berjumlah 2.281 orang.
Dalam sambutannya, Ketua STTIND Padang mengatakan wisuda adalah momentum sakral dalam dunia pendidikan tinggi. Bukan hanya sekedar seremoni, tapi simbol perjalanan panjang yang telah ditempuh mahasiswa.
“Wisuda adalah titik balik berakhirnya masa studi formal, tapi pintu melangkah lebih jauh dan berkontribusi nyata untuk bangsa dan negara,” ujar Riko.
Riko juga menyebutkan ada 6 lulusan yang memperoleh prediket kelulusan dengan pujian pada wisuda kali ini.
“Selamat atas prestasi yang dicapai dan sukses dimasa depan. Terimakasih juga kepada orang tua, wali yang telah mempercayakan pendidikan putra-putri nya di STTIND Padang. Kami berharap wisudawan dapat bergabung dan berperan aktif dalam grup alumni untuk memajukan STTIND.
Lebih lanjut dikatakannya, STIIND Padang juga berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Senantiasa memperbaharui kurikulum, meningkatkan kompetensi dosen yang sesuai dunia industri dan usaha. Saat ini STTIND Padang juga telah memiliki seorang guru besar.
“Sebagai implementasi kampus berdampak, STTIND telah banyak membuat teknologi tepat guna. Selain itu, 5 dosen melanjutkan studi doktor. Di bidang akademik dan non akademik juga terjadi peningkatan di tahun 2025 dibawah bimbingan Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Alumni STTIND Padang, Deri Kurniadi, MT,” kata Riko.
STTIND Padang juga mengucapkan terimakasih yang tak terhingga, kepada LLDIKTI wilayah X yang selalu memberikan dukungan dan kesempatan, untuk berpartisipasi pada berbagai program dan kegiatan yang disediakan dan dipercayakan kepada STTIND untuk melaksanakannya.
Sementara Badan Pengawas Yayasan Muhammad Yamin, Prof.Dr.Nizwardi Jalinus M.Ed yang diwakili Antonius, SE mengatakan, kehidupan di era RI 4.0, abad 21 ini, penuh dengan perubahan. Generasi muda, generasi milenial dituntut untuk kompeten meraih kesuksesan era keemasan Indonesia.
“Mereka dituntut untuk kreatif, inovatif. Mereka adalah problem solver bukan problem creator. Mereka adalah decision maker bukan indecisive and doubful person. Mereka piawai dalam berkomunikasi dan piawai bernegosiasi, mampu membangun kerjasama dan tidak takut berkompetisi,” kata Antonius.














