AGAM, HARIANHALUAN.ID — Forum Anak Kabupaten Agam menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Anak (Musrenbang Anak), Sabtu (13/12) di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Agam.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 90 peserta yang terdiri dari fasilitator dan pengurus forum anak, anggota parlemen anak, utusan pelajar SLTP dan SLTA se-Kecamatan Lubuk Basung, utusan anak nagari atau forum anak nagari se-Kecamatan Lubuk Basung.
Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas Dalduk KB PP dan PA Agam, Asnidawati, mengatakan Musrenbang Anak merupakan ruang strategis untuk melibatkan anak secara aktif dalam perencanaan pembangunan daerah.
“Musrenbang Anak ini bertujuan memberikan ruang partisipasi aktif bagi anak-anak agar mereka bisa menyampaikan aspirasi, ide dan kebutuhan yang mereka rasakan langsung, sehingga pembangunan daerah menjadi lebih responsif dan proanak,” kata Asnidawati.
Ia menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan sejak pukul 07.30 WIB hingga 17.30 WIB, dengan menghadirkan narasumber praktisi anak tingkat Sumatera Barat serta fasilitator Forum Anak Kabupaten Agam.
Menurut Asnidawati, Musrenbang Anak memiliki peran penting dalam menjaring aspirasi anak secara langsung agar dapat diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
“Anak-anak bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga subjek yang ikut menentukan arah pembangunan. Karena itu, suara mereka harus didengar dan dipertimbangkan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, integrasi perspektif anak dalam perencanaan pembangunan mencakup pemenuhan hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, serta partisipasi anak dalam berbagai sektor.
“Hasil Musrenbang Anak ini nantinya menjadi bahan dalam penyusunan program-program prioritas yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan anak, seperti penyediaan fasilitas bermain, pencegahan perundungan serta perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan terhadap anak,” katanya.
Asnidawati menegaskan, pelaksanaan Musrenbang Anak juga menjadi salah satu indikator penting dalam upaya mewujudkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) di Kabupaten Agam.
“Dengan adanya ruang partisipasi seperti ini, kita memastikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak,” jelasnya.
Selain berdampak pada perencanaan pembangunan, Musrenbang Anak juga memberikan manfaat langsung bagi peserta, khususnya dalam pengembangan karakter dan kapasitas anak.
“Anak-anak belajar berdemokrasi, berani menyampaikan pendapat dan mengembangkan potensi diri mereka. Di sisi lain, pemerintah dan masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya pemenuhan hak-hak anak,” tutup Asnidawati. (*)














