Sabtu, 13 Desember 2025
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA
HarianHaluan.id
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
HARIANHALUAN.ID SUMBAR KAB. LIMAPULUH KOTA

Pergerakan Tanah di Gunung Omeh Kian Parah, Hunian Retak dan Roboh

Editor: Leni Marlina, Penulis:Fauzi
Sabtu, 13/12/2025 | 14:30 WIB
ShareTweetSendShare

LIMAPULUHKOTA, HALUAN— Ancaman bencana ekologis di Sumatera Barat kembali menampakkan wajah paling mengkhawatirkannya. Di Kecamatan Gunung Omeh, Nagari Aia Angek, Kabupaten Limapuluh Kota,puluhan warga terpaksa bertahan di tenda-tenda darurat setelah rumah mereka retak, miring, bahkan roboh akibat pergerakan tanah yang semakin intens sejak awal Desember.

Di nagari yang terletak pada gugusan perbukitan Bukit Barisan itu, tanah terus bergeser perlahan namun pasti. Retakan melebar di permukaan jalan, fondasi rumah amblas, dan beberapa bangunan tidak lagi layak dihuni. Warga menyebut fenomena ini bukan kejadian baru—hanya saja kini semakin parah.

“Sudah beberapa tahun tanah di sini sering bergerak. Tapi sekarang jauh lebih cepat, retaknya tambah besar setiap hujan turun,” ujar Nisa salah seorang warga Terdampak.

Wanita ini mengaku setiap malam tidur dengan rasa waswas di dalam tenda pengungsian. “Hujan deras bikin tanah makin turun. Kami takut, tapi mau bagaimana, belum ada tempat lain,” ucapnya.

Fenomena pergerakan tanah yang semakin agresif ini kian dipicu oleh curah hujan ekstrem yang melanda kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Sebagian Nagari Aia Angek sendiri diduga berada pada kontur tanah rawan, termasuk jenis tanah vulkanik lapuk seperti Septisol, yang lazim ditemukan di pegunungan dengan lereng curam dan struktur tanah gembur.

Jenis tanah tersebut mirip Litosol, Regosol, dan Grumusol yang memiliki karakter lapisan tebal namun kurang padat, mudah jenuh air, dan tidak stabil ketika diguyur hujan deras atau terguncang aktivitas tektonik kecil.

Kombinasi itu membuat kawasan perbukitan seperti Gunung Omeh sangat rentan terhadap longsor maupun pergerakan tanah merayap (creeping).

Selain faktor geologis, kondisi tata guna lahan yang tidak ideal turut memperburuk situasi. Area ladang dan sawah yang berada di lereng terjal menambah beban pada kontur tanah yang sebenarnya membutuhkan vegetasi rapat sebagai penyangga alami.

Sejak rumah-rumah mulai rusak parah, bantuan darurat dari pemerintah nagari, BPBD serta instansi terkait terus mengalir.

Tenda pengungsian didirikan di titik aman, sementara asesmen lanjutan dari tim geologi dan kebencanaan masih berjalan untuk memastikan peta kerawanan dan langkah relokasi yang dianggap paling aman.

Namun bagi sebagian warga, proses itu terasa lambat. Beberapa masih bertahan di rumah retak karena tidak punya pilihan lain. “Kami butuh kepastian. Ini bukan sekali dua kali terjadi. Kalau terus begini, bisa habis rumah satu kampung,” kata seorang warga lainnya yang memilih mengamankan barang-barang sebelum rumahnya sepenuhnya amblas.

Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota memastikan upaya penanganan akan dipercepat. Namun hingga menunggu hasil kajian teknis, ancaman tanah bergerak tetap membayangi aktivitas sehari-hari warga Aia Angek.

Di tengah cuaca ekstrem yang belum mereda, masyarakat setempat hanya bisa berharap tanah berhenti bergerak—meski tanda-tanda di lapangan menunjukkan sebaliknya.(*)

Tags: Hunian Retak dan RobohLimapuluh KotaPergerakan Tanah
ShareTweetSendShare

BacaJuga

Dua Sejoli Berstatus Pelajar SMK di 50 Kota Digerebek Warga, Langsung Dinikahkan

Dua Sejoli Berstatus Pelajar SMK di 50 Kota Digerebek Warga, Langsung Dinikahkan

Senin, 06/10/2025 | 13:22 WIB
Derita Diva, Gadis 18 Tahun di Lubuk Batingkok Berjuang Lawan Tumor Otak

Derita Diva, Gadis 18 Tahun di Lubuk Batingkok Berjuang Lawan Tumor Otak

Kamis, 02/10/2025 | 21:10 WIB
DPRD dan Pemkab Lima Puluh Kota Tetapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

DPRD dan Pemkab Lima Puluh Kota Tetapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Selasa, 09/09/2025 | 11:20 WIB
Batu Balang Laksanakan Musrenbang Perubahan RPJM dan Penyusunan RKP

Batu Balang Laksanakan Musrenbang Perubahan RPJM dan Penyusunan RKP

Jumat, 29/08/2025 | 19:34 WIB
Inovasi Pangan Sehat, Jembatan Petani “Mekar Tani” Menuju Kemandirian Ekonomi

Inovasi Pangan Sehat, Jembatan Petani “Mekar Tani” Menuju Kemandirian Ekonomi

Jumat, 15/08/2025 | 09:39 WIB
Satgas PKH

Satgas PKH Temukan Perusakan Hutan Konservasi di Lima Puluh Kota

Senin, 04/08/2025 | 13:53 WIB

HALUANePaper

Digital Interaktif.

Edisi 1 Januari 1970

HALUANOPINI

Trauma Ekologis dan Rekonstruksi Budaya Sekolah Pasca Banjir Bandang di Aceh, Sumutdan Sumbar
OPINI

Trauma Ekologis dan Rekonstruksi Budaya Sekolah Pasca Banjir Bandang di Aceh, Sumutdan Sumbar

Jumat, 12/12/2025 | 17:52 WIB

SelengkapnyaDetails
Bencana Belum Usai, Keserakahan Sudah Beraksi

Bencana Belum Usai, Keserakahan Sudah Beraksi

Jumat, 12/12/2025 | 17:42 WIB
Musibah

Musibah

Jumat, 12/12/2025 | 14:22 WIB
Pentingnya Hipnoterapi bagi Siswa Penyintas Trauma Bencana di Sumatera

Pentingnya Hipnoterapi bagi Siswa Penyintas Trauma Bencana di Sumatera

Kamis, 11/12/2025 | 10:58 WIB
Membangun (Kembali) Tanah Datar Pascabencana

Membangun (Kembali) Tanah Datar Pascabencana

Rabu, 10/12/2025 | 05:32 WIB

HALUANTERPOPULER

  • Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Belakang Kelas Tata Boga SMKN 1 Ranah Pesisir Pessel

    Mayat Pria Ditemukan Membusuk di Belakang Kelas Tata Boga SMKN 1 Ranah Pesisir Pessel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • IKM Gambir Koto Taratak Gelar Temu Bisnis Internasional, Buka Peluang Ekspor ke India, Pakistan, dan Thailand

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Tetapkan Status Bencana Nasional dan Gerakkan Respons Kemanusiaan Skala Besar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jaringan Sabu Tapan Tumbang, Polisi Tangkap Dua Pengedar Rentang Waktu Satu Jam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Organisasi Lingkungan Soroti Dugaan Tambang Batu Bara Ilegal di Pesisir Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
HarianHaluan.id

Kantor Redaksi dan Bisnis:
Jln. Prof Hamka (Komp. Bandara Tabing - Lanud St. Syarir) - Kota Padang - Sumatera Barat (25171)

  [email protected]

  Redaksi: 08126888210 (Nasrizal)
  Iklan: 081270864370 (Andri Yusran)

Instagram Harianhaluan Post

  • Di tengah kompleksitas yang dihadapi surat kabar Harian Haluan dalam dentuman disrupsi digital hari ini, sedikit pun tak mematahkan semangat Haluan dalam menjaga konsistensinya sebagai media yang ingin “Mencerdaskan Kehidupan Masyarakat”.

Begitu halnya dalam menjaga keberlangsungan napas bahasa dan sastra di Sumatera Barat (Sumbar), di mana pada 1970-an silam Haluan secara konsisten telah memulainya sampai era informasi serba dalam genggaman ini.

Berkat semangat menjaga bahasa dan sastra itu, pada Kamis (11/12), Harian Haluan diganjar penghargaan sebagai Media Cetak Peduli Bahasa dan Sastra pada Anugerah Kata 2025 oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (BBPSB) yang digelar di Aula Hamka BBPSB, Kota Padang.

Selengkapnya di link https://www.harianhaluan.id/baca/146753/media-cetak-peduli-bahasa-dan-sastra-harian-haluan-terima-penghargaan-anugerah-kata-2025/
  • Bentuk penolakan warga atas penambangan liar yang terjadi di katimaha asampulau anduriang kecamatan 2x11kayutanam, Padang Pariaman.

🎥 : Wartawan Haluan.

Follow Us

  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

HarianHaluan.id © 2025.

Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • UTAMA
  • EkBis
  • NASIONAL
  • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • AGAM
    • BUKITTINGGI
    • DHARMASRAYA
    • KAB. SOLOK
    • KOTA SOLOK
    • KAB. LIMAPULUH KOTA
    • MENTAWAI
    • PADANG
    • PADANG PANJANG
    • PADANG PARIAMAN
    • PARIAMAN
    • PASAMAN
    • PASAMAN BARAT
    • PAYAKUMBUH
    • PESISIR SELATAN
    • SAWAHLUNTO
    • SIJUNJUNG
    • SOLOK SELATAN
    • TANAH DATAR
  • OPINI
  • PENDIDIKAN
    • KAMPUS
      • INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
      • POLITEKNIK ATI PADANG
      • POLITEKNIK NEGERI PADANG
    • SASTRA BUDAYA
  • PARIWISATA
  • WEBTORIAL
  • PILKADA SUMBAR
  • INSPIRASI
  • RAGAM
    • PERISTIWA
    • HIBURAN
    • KESEHATAN
    • LIFESTYLE
    • OTOMOTIF
    • RANAH & RANTAU
      • KABA RANAH
      • KABA RANTAU
    • PRAKIRAAN CUACA

HarianHaluan.id © 2025.