Sejumlah komunitas dan klub panahan dari wilayah Tangerang Selatan juga ambil bagian, termasuk Ketua Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (Fespati) Kota Tangerang.
Para peserta tampak antusias mengikuti latihan dan demonstrasi panahan yang dipandu Daswandi, pelatih sekaligus putra Silungkang di perantauan. Keahlian para pemanah dalam mengarahkan busur dan anak panah menambah semarak kegiatan yang berlangsung penuh keakraban tersebut.
Menurut Jhoni Ref, kegiatan ini juga menjadi wujud kolaborasi strategis antara PKS Jakarta dan Fespati dalam pengembangan olahraga panahan tradisional dan modern di kalangan generasi muda.
Sementara itu, Kepala Desa Silungkang Oso, Ferdinal, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat digelar di kampung halaman. Ia bahkan menggagas agar panahan masuk dalam agenda Pekan Olahraga Silungkang yang direncanakan bertepatan dengan peringatan 1 Abad Perlawanan Rakyat Silungkang pada 1 Januari 2027 mendatang.
“Ini momentum penting untuk membangkitkan semangat olahraga dan sejarah perjuangan masyarakat Silungkang. Panahan bisa menjadi simbol ketepatan, keteguhan dan semangat juang,” kata Ferdinal.
Melalui Archery Club ini, PKS Jakarta berharap olahraga tidak hanya menjadi aktivitas fisik, tetapi juga jembatan yang menghubungkan sejarah, identitas, dan masa depan generasi Silungkang, baik di kampung halaman maupun di perantauan. (*)














