Dalam konteks pencegahan, fissure sealant merupakan salah satu solusi yang terbukti efektif. Fissure sealant adalah tindakan menutup pit dan fissure yang dalam, sehingga permukaan gigi menjadi lebih dangkal dan licin. Dengan demikian, sisa makanan dan bakteri tidak mudah melekat, sehingga risiko karies dapat ditekan secara signifikan.
Tindakan ini sangat dianjurkan pada anak-anak dengan gigi permanen yang baru erupsi, khususnya gigi posterior, serta pada individu yang mengalami kesulitan dalam menjaga kebersihan rongga mulut.
Atas dasar kondisi tersebut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas bersama Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Sriwijaya melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi, screening, dan aplikasi fissure sealant. Kegiatan ini menyasar murid kelas satu hingga tiga SD Negeri 34 Seberang Palinggam dan dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada 28 April 2025 dan 4 Juni 2025, dengan melibatkan 70 murid.
Rangkaian kegiatan diawali dengan edukasi kesehatan gigi dan mulut, yang mencakup penyebab karies, pemilihan makanan, teknik menyikat gigi yang benar, serta pentingnya tindakan pencegahan. Edukasi disampaikan secara interaktif melalui tanya jawab dan dilanjutkan dengan praktik sikat gigi bersama. Pendekatan ini terbukti membantu anak lebih mudah memahami dan menerapkan kebiasaan menjaga kebersihan gigi.
Berdasarkan hasil screening, fissure sealant diberikan pada 11 anak yang memiliki gigi molar pertama permanen bebas karies. Bahan yang digunakan adalah Glass Ionomer Cement (GIC) yang memiliki ikatan kimia dengan email gigi, toleran terhadap saliva, dan mengandung fluor.
Kandungan fluor pada bahan ini berperan penting dalam memperkuat email gigi sehingga lebih tahan terhadap serangan bakteri penyebab karies. Prosedur dilakukan sesuai standar klinis dan dengan pendampingan guru sekolah untuk memastikan kenyamanan dan keamanan anak.










