Di samping meresmikan, Jusuf Kalla juga melakukan peletakan batu pertama pusat pendidikan Tablighiyah yang meliputi pembangunan kembali MDTA Tabligiyah, Pondok Tahfidz Tabligiyah, TK Assalam Tabligiyah, dan Gedung Serba Guna Tabligiyah.
Sekarang ini masjid Tablighiyah Garegeh tidak hanya sebagai pusat ibadah, namun juga menjadi pusat kegiatan keagamaan, pendidikan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
“Menjadi suatu kebangaan bagi masyarakat Garegeh, karena pemakaian masjid ini diresmikan oleh tokoh tokoh berpengaruh di Indonesia, seperti Bung Hatta, Buya Hamka dan Jusuf Kalla,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat Dedi Fatria, Senin (15/12).
Ia juga mengaku bersyukur karena masjid Tablighiyah Garegeh menjadi salah satu dari 11 masjid yang ditetapkan sebagai tempat untuk mengagungkan alquran dan menebarkan syiar Islam.
Pada MTQ Nasional ke-41 tingkat Provinsi Sumbar di Bukittinggi, terdapat 16 venue sebagai lokasi lomba, yang terdiri dari satu venue utama di lapangan Wirabraja, 11 masjid dan 4 aula/auditorium yang tersebar pada tiga kecamatan yang ada di Bukittinggi.
Adapun 11 masjid yang menjadi venue MTQ adalah Masjid Jami’ Birugo, Masjid Jami’ Tigo Baleh, Masjid Agung Tangah Sawah, dan Masjid Jami’ Aur Kuning.
Kemudian Masjid Jami’ Mandiangin, Masjid Raudhatul Jannah, Masjid Nurul Iman, Masjid Tangah Jua, Masjid Tablighiyyah Garegeh, Masjid Al Falah Tembok, serta Masjid Mukhlisin Manggih.
Selain masjid, aula RRI Bukittinggi, auditorium pustaka Bung Hatta, GOR Bermawi Gulai Bancah, dan MAN 2 Bukittinggi juga ditetapkan sebagai venue MTQ. (*)














