PADANG, HARIANHALUAN.ID — Diabetes bukanlah akhir, melainkan awal babak baru dari sebuah kehidupan. Jika seseorang didiagnosa menderita diabetes, maka pola hidup terutama pola makannya dengan sendirinya harus berubah. Ada banyak hal yang harus dijaga, terutama dalam pola makan sehari hari.
Tim medis dari RS Ibnu Sina Padang Ns Rasymi Delvy SKep MKep, menyebutkan hal itu dalam paparannya saat berlangsungnya pertemuan Majelis Ilmu Jamilah Dangau Teduh (Dante), di LP2R Psikologi Dangau Teduh Jalan Kemuning nomor 16, Kamis (18/12).
Di hadapan sekitar 80 lebih anggota yang hadir saat itu, Ns Rasymi mengajak agar semua menerapkan pola hidup sehat. Sebab, penyebab utama diabetes bukan hanya karena faktor keturunan aaja melainkan juga karena tidak menjalankan pola hidup sehat.
“Dari tahun ke tahun jumlah penderita diabetes terus meningkat, sehingga pencegahan sejak dini menjadi hal yang sangat penting. Diabetes dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti luka yang sulit sembuh hingga risiko amputasi jika kadar gula darah tidak terkontrol dengan baik. Karena itu, menjaga pola makan sehat menjadi salah satu langkah utama untuk menurunkan risiko diabetes,” katanya.
Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah memperbanyak konsumsi serat. Serat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah sehingga kadar gula lebih stabil dan kerja insulin menjadi lebih optimal. Sumber serat yang baik antara lain sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh.
Membiasakan ada sayur di setiap waktu makan juga membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mendukung pengendalian gula darah.
Majelis Ilmu Jamilah Dangau Teduh diinisiasi oleh Psikolog Yuni Ushi Johan. Setiap bulan, puluhan anggotanya mengikuti pengajian di rumah sekaligus kantor Psikolog tersebut.
“Yang istimewa hari ini, jumlah peserta sangat membludak. Lebih dari 80 peserta hadir untuk mendapatkan tambahan ilmu tentang kesehatan,” kata Yuni.
“Anggota Majelis ilmu Jamilah Dante adalah warga kota Padang yg terdiri dari berbagai macam lini dan dari berbagai macam profesi, Ada beberapa orang dokter, orang notaris, dosen, konsultan, guru, karyawan BUMN, PNS, pensiunan dan ibu-ibu rumah tangga yang luar biasa yang telah melahirkan serta mendidik anak yang sholeh dan sholeha,” kata Yuni.
“Majelis ini sudah berdiri selama 20 tahun dengan 80 an anggota tetap dan seratusan daftar tunggu yang mau bergabung. Setiap bulan kami memberikan materi berbeda, tak hanya tentang agama, tapi juga tentang kesehatan, ilmu sosial kemasyarakatan dan berbagai topik menarik lainnya,” tutup Yuni. (h/atv)














