Laporan : Rudi Gatot
BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Taman Panorama Lobang Jepang merupakan salah satu destinasi wisata di Kota Bukittinggi yang menyajikan panorama alam yang memukau.
Dari sini, pengunjung dapat menikmati Keindahan Ngarai Sianok yang luar biasa dengan view Gunung Marapi dan Gunung Singgalang.
Aliran Sungai Batang Sianok ditengah lembah sempit yang dikelilingi bukit-bukit bertebing curam dan hijau, membuat mata terasa sejuk saat berada di taman panorama yang asri ini.
Sebagai ruang terbuka hijau, taman Panorama disuguhi pepohonan yang hijau serta tanaman bunga yang indah dan terawat.
Destinasi wisata unggulan Kota Bukittinggi ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan pengunjung, seperti taman bermain anak, gazebo, musala, dan toilet.
Selain itu, terdapat juga beberapa spot foto menarik untuk mengabadikan momen saat berkunjung kelokasi ini.
Diujung kanan taman ada pula menara pandang yang cukup tinggi untuk melihat pemandangan ke semua penjuru taman, terutama ke arah ngarai sianok.
Disekitar taman juga terdapat peninggalan sejarah yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi yakni Lubang Jepang yang merupakan situs cagar budaya peninggalan perang dunia ke II.
Lubang Jepang adalah sebuah terowongan (bunker) yang memiliki panjang sekitar 1.470 meter dan berkelok-kelok yang dulunya digunakan sebagai ruang amunisi, pintu pelarian, ruang sidang atau pertemuan, ruang makan, penjara, dapur, pintu penyergapan, pintu keluar dan pintu penghubung.
Tidak jauh dari Lubang Jepang, juga terdapat panggung Medan Nan Bapaneh untuk kegiatan penampilan antraksi kesenian dan penampilan accoustic. Tidak hanya itu, di lokasi ini juga dapat dijumpai pusat oleh oleh khas Minangkabau.
Nah, bagi pengunjung yang ingin berkunjung ke objek wisata Taman Panorama Lobang Jepang, jam operasionalnya buka pukul 08.00 Wib sampai pukul 18.00 Wib.
Untuk harga tiket masuk juga ramah di kantong yakni Rp15.000 untuk anak anak, Rp20.000 untuk dewasa, dan Rp25.000 untuk mancanegara.
Ketika sudah masuk ke objek wisata ini, pengunjung sudah bisa menikmati keindahan taman panorama dan menelusuri terowongan Lubang Jepang.
“Diobjek wisata ini terdapat dua wisata yang dapat dinikmati pengunjung, yakni wisata alam (pemandangan ngarai sianok), dan wisata sejarah (peninggalan sejarah lubang Jepang),” kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi Rofie Hendria.
Rofie mengaku, Taman Panorama Lobang Jepang merupakan salah satu objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi, dan menjadi objek wisata yang paling banyak dikunjungi selain Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) dan Benteng Fort De Kock.
Menurutnya, tiga objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi seperti Taman Panorama Lobang Jepang, TMSBK dan Benteng Fort De Kock, masih menjadi destinasi wisata favorit dan menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang datang ke Bukittinggi.
“Tiga objek wisata berbayar tersebut selain memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga memberikan dampak positif terhadap geliat perekonomian kota,” ujar Rofie. (*)














