PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID- Direktur Jenderal Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Ir. Fitrah Nur, M.Si, bersama Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni dan Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim meninjau lokasi rencana pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di Nagari Talaok, Kecamatan Bayang, Jumat (26/12/2025).
Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan pembangunan hunian tetap bagi warga terdampak bencana yang melanda Kecamatan Bayang Utara beberapa waktu lalu. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel) mencatat sebanyak 114 kepala keluarga (KK) akan menerima hunian tetap yang pembangunannya dilaksanakan oleh Kementerian PKP.
Lokasi Huntap disiapkan di Nagari Talaok dengan luas lahan sekitar 1,5 hektare. Lahan tersebut telah dibebaskan oleh Pemkab Pessel menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai bentuk komitmen percepatan pemulihan pascabencana.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menyampaikan bahwa pembangunan hunian tetap menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat dan hanyut akibat bencana alam.
“Pembangunan Huntap ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan warga terdampak memiliki tempat tinggal yang layak, aman, dan permanen. Kami berkomitmen penuh mendukung program ini,” ujar Hendrajoni.
Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian PKP, atas respons cepat dan sinergi dalam penanganan pascabencana di Pesisir Selatan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian PKP yang telah merespons kebutuhan masyarakat kami. Kolaborasi ini sangat penting agar pemulihan berjalan optimal,” ucapnya.
Sementara itu, Dirjen Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Ir. Fitrah Nur, M.Si, mengatakan bahwa pada tahap awal pemerintah pusat akan membangun 600 unit hunian tetap di Sumatera Barat bagi korban banjir bandang dan longsor.
“Untuk tahap awal, kita bangunkan 600 unit di Sumatera Barat, dengan prioritas rumah yang hanyut atau hilang akibat bencana. Tentunya daerah yang lahannya sudah siap akan diprioritaskan,” kata Fitrah Nur.
Ia menjelaskan, rumah yang akan dibangun merupakan tipe 36 dan dilengkapi dengan akses jalan serta sistem drainase yang memadai. Kementerian PKP, lanjutnya, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar seluruh tahapan pembangunan berjalan sesuai jadwal.
Sebagai tindak lanjut, kegiatan peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan Huntap direncanakan akan dilaksanakan pada Selasa pekan depan dan dijadwalkan dipimpin langsung oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai tanda dimulainya pembangunan hunian tetap bagi korban bencana di Kabupaten Pesisir Selatan. (*)














