JAKARTA, HARIANHALUAN.ID- Cuka apel merupakan cairan asam hasil fermentasi sari buah apel. Cairan ini dikenal memiliki manfaat kesehatan untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Minuman cuka apel sering digunakan sebagai cara alami untuk menekan lonjakan gula darah setelah makan.
Tapi, apa sebenarnya yang terjadi pada gula darah dalam tubuh setelah minum cuka apel? Berikut penjelasannya menurut para ahli.
Cuka apel sering kali dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum makan, terutama sebelum mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Pasalnya, cuka apel dinilai dapat memengaruhi respons gula darah.
Kandungan asam asetat dalam cuka apel dapat membantu memperlambat pemecahan pati. Akibatnya, gula masuk ke darah lebih lambat dan lonjakan gula darah setelah makan berkurang.
Pada penderita diabetes tipe 2, konsumsi sekitar 1-2 sendok makan cuka apel per hari selama beberapa minggu dilaporkan dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Meski memiliki potensi manfaat, cuka apel bukan tanpa risiko. Konsumsi berlebihan atau penggunaan jangka panjang dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh, yang berisiko memengaruhi fungsi jantung dan otot.
Keasaman cuka apel juga dapat mengikis enamel gigi jika dikonsumsi terlalu sering atau tanpa pengenceran yang tepat.
Penting untuk diingat bahwa cuka apel bukanlah pengganti obat diabetes maupun anjuran medis lainnya. Konsumsi cuka apel tidak boleh menggantikan pola makan seimbang, aktivitas fisik, serta pengobatan yang diresepkan dokter.
Jika mempertimbangkan untuk mengonsumsi cuka apel secara rutin, terutama menjadi bagian dari upaya mengontrol gula darah, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter. (*)














