PADANG, HARIANHALUAN.id—Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ikut membantu pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban bencana bencana hidrometeorologi yang melanda Kota Padang pada 27 November 2025 lalu.
Ketua Kadin Sumbar, Buchari Bachter mengatakan anggaran yang disediakan untuk pembangunan huntap tersebut mencapai sebesar Rp1 miliar, sudah termasuk dengan sarana dan prasarana pendukung.
“Dana berasal dari Mentri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) sebesar Rp500 juta dan sisanya adalah bantuan dari berbagai pihak termasuk juga dari Kadin Indonesia,” ujarnya kepada Haluan, Minggu (28/12).
Ia mengatakan pembangunan huntap akan berlokasi di kawasan Batu Busuak Kelurahan Kapalo Koto Padang untuk sebanyak 10 keluarga yang menjadi korban banjir bandang.
Pembangunan hunian tetap disiapkan di atas lahan seluas 2.000 meter persegi dengan tipe rumah 36 plus yang memiliki dua kamar dan luas tanah 144 meter.
“Pihak kaum dari korban bencana banjir bandang sudah menyiapkan lahan pembangunan huntap yang berlokasi sekitar 500 meter dari pinggir Sungai Batu Busuak,” sebut Buchari lebih jauh.
Terkait proses legal dan teknis pembangunan hunian tetap tersebut, dikatakannya Kadin Sumbar bekerja sama dengan Pemko Padang dan Universitas Andalas.
“Pembangunan huntap direncanakan akan dimulai pada pertengahan Bulan Januari 2026 dan diharapkan bisa selesai pada pertengahan Maret atau sebelum hari Idulfitri,” tambahnya lagi.
Pembangunan huntap ini juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 50 hingga 100 orang. “Kami akan mengutamakan tenaga lokal terutama dari pihak keluarga korban bencana,” tuturnya lagi.
Terkait mekanisme pengawasan dan evaluasi agar bantuan tepat sasaran dan layak huni, ia mengatakan mengatakan pembangunan huntap ini menggandeng banyak pihak.
“Selain dengan kaum pemilik Lahan, kita juga bekerja sama dengan Pemko Padang, dengan Universitas Andalas dan PT Semen Padang agar direncanakan dan diawasi bersama-sama,” jelasnya.
Buchari Bachter mengatakan nantinya Kadin Sumbar juga akan membuat program pemulihan ekonomi korban bencana berbasis pertanian dan UMKM dengan menggandeng Unand dan pihak terkait lainnya. (h/ita)














