“Kami merancang program yang menyentuh kebutuhan mendesak sekaligus membangun daya pulih masyarakat. Dukungan dari Kemdiktisaintek dan Ditjen Risbang menjadi energi bagi kami untuk turun langsung ke lapangan, mendengar aspirasi warga, dan menghadirkan solusi berbasis riset dan kompetensi akademik,” jelasnya.
Selain pendampingan bagi anak-anak dan lansia, tim UM Sumatera Barat juga melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah nagari, relawan lokal, serta unsur masyarakat lainnya agar pelaksanaan program berjalan efektif dan tepat sasaran. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini turut memperkuat nilai pengabdian sekaligus memberikan pengalaman pembelajaran lapangan yang kontekstual.
Melalui mandat dari Kemdiktisaintek dan Ditjen Risbang, UM Sumatera Barat diharapkan mampu menjadi contoh perguruan tinggi yang mengintegrasikan keilmuan, empati sosial, dan kolaborasi multipihak dalam penanganan bencana di daerah. (*)














