HARIANHALUAN.ID – Momen Libur Natal Dan Tahun Baru (Nataru) biasanya menjadi peak season (puncak musim liburan). Namun kondisi bencana alam yang terjadi di wilayah Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) turut membuat jumlah wisatawan yang datang ke Aceh, Sumbar dan Sumut menurun signifikan.
Menyikapi kondisi bencana itu, Ketua ASITA Sumbar, Darmawi mengatakan sejumlah destinasi utama masih aman dikunjungi saat libur Nataru ini.
“Kalau kita petakan tidak seluruh Sumbar terdampak bencana. Sebut saja destinasi utama di Kota Padang, Payakumbuh, Bukittinggi dan sejumlah tempat lainnya masih menggeliat, memukau dan merayu para wisatawan untuk berkunjung,” ujar Darmawi, Rabu (31/12/2025).
Sehingga wisatawan masih tetap bisa berkunjung ke Sumbar pada momen pergantian tahun atau tahun baru nanti.
Ia juga mendorong pegiat pariwisata untuk kreatif dan inovatif dalam mengemas paket wisata. Salah satunya dengan menggaungkan wisata edukasi peduli bencana.
“Karena wisata tidak hanya pergi berlibur saja, kita juga bisa memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana, dan mencari posisi tepat sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan,” ucapnya.
Wisata peduli bencana adalah konsep pariwisata yang mengintegrasikan edukasi, mitigasi, dan bantuan kemanusiaan di destinasi yang pernah atau rawan bencana, mengubahnya dari sekadar lokasi tragedi menjadi pengalaman edukatif yang membangun kesadaran, kesiapsiagaan, dan empati. Selain itu juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal dan mendorong pariwisata berkelanjutan.
Disisi lain Darmawi juga tidak menampik kondisi bencana ini turut mempengaruhi citra pariwisata itu sendiri.
“Kondisi ini tentu saja berdampak bagi sektor pariwisata kita. Ketika ujung tahun dan awal tahun biasanya kunjungan meningkat. Bagaimana orang berlibur, orang berbahagia menikmati libur Nataru. Namun ketika Sumbar dilanda bencana tentu saja pariwisata turut mempertaruhkan citranya,” ujarnya.
Menurutnya, dengan dukungan semua pihak, sektor pariwisata Sumbar akan tetap bisa menjadi destinasi pilihan wisatawan. (h/yes)














