JARR menawarkan 1.222.950.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham atau mewakili 15,29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana.
“Keseluruhan saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran berkisar Rp250 – Rp300. Nilai penawaran umum perdana saham sebanyak-banyak Rp366,88 miliar,” kata Temmy.
Setelah IPO, PT Eshan Agro Sentosa bakal mengusai 84,64 persen saham atau 6,77 miliar saham dengan nominal Rp677,10 miliar, sementara PT Sinar Bintang Mulia menguasai 0,08 persen saham atau setara 6 juta saham yang nominalnya Rp600 juta.
Adapun 15,29 persen akan dimiliki oleh masyarakat dengan saham yang beredar 1,22 miliar saham dengan nilai nominal Rp122,29 miliar.
Menurut Temmy, JARR saat ini sudah bersiap untuk mendapatkan ISO 19001. “JARR bakal semakin meningkatkan profesionalitas dalam beroperasi. Saat ini masa penawaran umum tanggal 12-15 Juli 2022 telah selesai,” ucap Temmy.
JARR memiliki sumber daya untuk mewujudkan hilirisasi usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terintegrasi mulai dari perkebunan kelapa sawit sampai dengan pengolahan menjadi bahan campuran biodiesel.














