Asrilcun dikenal sebagai salah seorang pejabat pendidikan yang paling senior di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sepanjang hidupnya, Asrilcun mengandi sebagai guru. Pada tahun 2008, barulah dirinya masuk ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai pengawas SMP/SMA.
Asrilcun juga pernah menjabat sebagai kepala seksi serta kepala bidang di Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota medio 2009 sampai 2017, hingga akhirnya Asrilcun dipercaya oleh gubernur yang saat itu masih Irwan Prayitno sebagai Kepala Cabang Pendidikan Wilayah IV. Bertahun-tahun berada di Dinas Pendidikan, Asrilcun pasti tahu banyak dan menguasai persoalan pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota.
Dirinya mengaku, apabila ada seleksi terbuka jabatan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota, Asrilcun akan ikut serta. “Insyaallah akan ikut. Kalau dari syarat-syarat lelang jabatan sudah terpenuhi,” ujarnya.
Kemudian nama terakhir ada Ayu Mitria Fadri. Dikalangan guru, nama Ayu bukan orang asing lagi. Meski sekarang bukan sebagai pejabat pada Dinas Pendidikan, tetapi sosok Ayu masih dekat dengan kalangan guru. Ayu Mitra Fadri baru saja dilantik Bupati Lima Puluh Kota sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) pada 9 Februari lalu.
Sebelum dilantik beberapa hari lalu, Ayu merupakan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM, serta pernah sebagai Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (2016-2017) dan Sekretaris Dinas Pendidikan (2014-2016).
Sejak diangkat sebagai ASN pada 2002 lalu, Ayu berkiprah sebagai guru. Belasan tahun, alumni Kimia Unand tersebut sudah menjabat diberbagai posisi di sekolah kawasan Kapur IX. Yaitu sebagai guru, kepala sekolah hingga ditarik ke Dinas Pendidikan pada 2014.














