Sebagaimana diketahui, bahwa saat ini Polri mempunyai delapan program Quick Wins Presisi, di antaranya meningkatkan kepercayaan masyarakat melalui media sosial, optimalisasi pelayanan publik, pengembangan sumber daya manusia unggul, perbaikan interaksi polisi dan masyarakat di jalan atau area publik.
Kemudian optimalisasi pemolisian masyarakat, meningkatkan sinergitas TNI-Polri, penerapan budaya integritas dan antikorupsi, respons problem akut dan digitalisasi penegakan hukum lalu lintas.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh personel di jajaran Polda Sumbar agar mempedomani serta melaksanakannya dengan baik. Suharyono juga berpesan, agar selalu merespon setiap kegiatan kepolisian di Sumbar yang ada di medsos (media sosial), dengan cara memberikan komentar atau memberikan tanda jempol dan harus merespon telepon 110 dari masyarakat.
“Karena kalau tidak ditanggapi akan masuk ke 110 Mabes Polri, sehingga akan mengurangi penilaian kepada Polda Sumbar,” ujarnya.
Selanjutnya, setiap personel harus mempedomani tiga budaya malu, malu datang terlambat, malu pulang lebih awal dan malu tidak masuk kantor.
Terkhusus anggota yang difungsi intelijen harus bisa melakukan penyelidikan dengan baik, dan reserse harus profesional dalam penyidikan. Untuk kegiatan Restorasi Justice (RJ) bisa dilakukan karena hasil koordinasi yang baik.














