Penyerahan bantuan pangan secara simbolis oleh Pemkab Solsel kepada masyarakat di Nagari Talao Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan, Minggu (7/5). KIKI NOFRIJUM
SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Tingkat miskin ekstrem di Kabupaten Solok Selatan di tahun 2023 ini mencapai angka 23 ribu jiwa. Maka dari itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan menegaskan untuk segera melakukan pendataan langsung oleh pihak jorong maupun nagari.
Apalagi, pemerintah pusat menargetkan daerah agar kemiskinan ekstrem ini mencapai 0 persen di tahun 2024 nanti.
Hal itu disampaikan langsung Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi saat pelaksanaan kegiatan penyaluran bantuan pangan di Nagari Talao Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, Solok Selatan, Minggu (7/5).
“Pemerintah saat ini tengah menggiatkan penanganan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen di tahun 2024 nanti. Kita di Solok Selatan juga akan berkomitmen untuk itu. Maka dari itu, pendataan langsung menjadi keutamaan kita untuk mewujudkan data yang tepat dan akurat,” katanya.
Untuk mewujudkan data yang tepat dan akurat tersebut, lanjut Yulian Efi, dapat dilakukan langsung dengan cara by name by address. Artinya pendataan dilakukan dengan sistem jemput bola agar pendataan jelas sasarannya.
Oleh karena itu, Pemkab Solok Selatan menegaskan kepada jorong dan nagari untuk tetap menjaga koordinasi dan komunikasinya. Sebab hal inilah yang akan menjadi kunci utama penanganan agar kemiskinan ekstrem dapat dituntaskan.
“Kepada jorong dan nagari, kalau ada masyarakat yang termasuk ke dalam kategori miskin ekstrem, segera laporkan dan didata. Kita tidak ingin kebijakan untuk memberikan bantuan atau program nantinya berdasarkan data yang tidak akurat. Wajar saja terkadang bantuan diberikan tidak tepat sasaran. Kita harus berkomitmen untuk menangani kemiskinan ekstrem ini, dan kita harus mewujudkan pendataan yang akurat, transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Kemudian Wakil Bupati Solok Selatan itu juga mengharapkan agar bantuan pangan cadangan beras yang disalurkan ini benar-benar bermanfaat bagi para penerimanya. Apalagi, di tengah pascapandemi ini pertumbuhan ekonomi belum pulih seutuhnya, ditambah lonjakan inflasi yang turut melemahkan ekonomi.
“Kami berharap bantuan ini dimanfaatkan, karena proses untuk mendapatkannya membutuhkan proses yang panjang. Dan bantuan ini benar-benar dapat meringankan beban ekonomi masyarakat,” katanya.
Penyaluran bantuan pangan cadangan beras oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) merupakan nagari ke-15 yang didistribusikan oleh Pemkab Solok Selatan. Di Nagari Talao Sungai Kunyit ada sekitar 123 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan pangan tersebut. (jum)














