“Intelektual kita harus unggul. Unggul yang dilandasi kejujuran. Nilai didapat dengan baik kalau guru melakukan proses dengan baik. Pencuri yang cerdas tidak perlu berkeringat. Tapi pencuri tidak cerdas harus berusaha dengan sekuat tenaga. Maka Cerdas yang tidak punya Akhlak akan hancur,” bebernya.
Hadir pada pelantikan tersebut ketua Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (Didasmen dan PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Didik Suhardi, PhD. Ia menyampaikan bahwa sebagai guru di persyarikatan Muhammadiyah mesti menjadi petarung dan pemenang.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK ini mengatakan bahwa Pendidikan Muhammadiyah merupakan perintis pendidikan di Indonesia karena pendidikan Muhammadiyah sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka. Baginya sekarang mesti diupayakan lagi peningkatan dan pengembangannya melalui kader-kader Persyarikatan yang sudah berjuang dalam mengembangkan pendidikan Muhammadiyah.
“Kita harus bisa menyesuaikan dengan keadaan yang ada. Metode dan pola harus beda. Digital, maka sekolah Muhammadiyah harus mulai dengan digitalisasi. Dimulai dari alat bantu, materi, semuanya mesti berbasis digital,” ungkapnya.
Terpisah Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Dr. Bachtiar, M. Ag bersama Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non- Formal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum saat dikonfirmasi mengucapkan selamat atas terpilihnya Dr. Derliana, MA sebagai Wakil Ketua Forum Guru Muhammadiyah Pusat. Ia berharap dengan amanah yang diberikan kepada Derliana semakin membawa perubahan yang baik untuk Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang kedepannya.
“Kita bersyukur dengan dilantiknya Buk Derliana sebagai salah satu pengurus FGM Pusat. Dengan begitu sinergitas antara daerah dan pusat semakin kuat dan ini akan membawa perubahan yang luar biasa untuk sekolah Muhammadiyah di Sumatra Barat,” ungkapnya. (*)














