HARIANHALUAN.ID– Gangguan kejiwaan yang dialami warga Sumatera Barat (Sumbar) dinilai telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan selama Januari hingga Maret 2023. Data terbaru menunjukkan bahwa angka gangguan kejiwaan meningkat secara signifikan, menciptakan kekhawatiran bagi banyak pihak. Terlebih lagi, RS Jiwa Prof. HB Saanin Padang melaporkan bahwa sebanyak 74 persen atau sekitar 5.383 pasien rawat jalan berasal dari Kota Padang.
Menghadapi situasi ini, anggota DPRD Kota Padang dari Komisi I, Budi Syahrial, mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinannya terhadap tingginya jumlah warga Kota Padang yang membutuhkan perawatan jiwa. Pernyataan tersebut disampaikannya pada Senin (15/5) sebagai respons terhadap data yang memperlihatkan Kota Padang sebagai penyumbang pasien rawat jalan terbanyak di RSJ HB Saanin.
Melihat data ini, perhatian terhadap masalah kesehatan mental masyarakat menjadi semakin penting. Gangguan kejiwaan dapat berdampak serius pada kualitas hidup seseorang, mempengaruhi pekerjaan, hubungan sosial, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, langkah-langkah perlu diambil untuk meningkatkan pemahaman, pencegahan, dan penanganan masalah kesehatan mental di Sumbar, terutama di Kota Padang.
Lantas bagaimana pemerintah daerah menyikapi dan mencarikan solusi fenomena ini? Bagaimana pula tips dari Psikolog bagi yang sudah terpapar dan yang belum agar bisa sembuih dan terhindar? Dan bagaimana pula pandangan krimonolog menanggapi kalau orang dengan gangguan kejiwaan akan menjadi sumber masalah ketertiban atau perilaku kriminal?. (Red)
Semua akan dibahas dan dikupas tuntas dan mendalam di Koran Haluan edisi Rabu 17 Mei 2023.
