“Semuanya yang dikirim adalah perempuan sebagai operator. Kontrak formal pertama 2 tahun, dan bisa bekerja sampai 10 tahun,” ujar Tafyani.
Dikatakannya lagu jumlah awal yang dibutuhkan Hartalega sebenarnya malah lebih banyak yakni 500 orang tapi karena kondisi pandemi, terjadi pengurangan.
Dikatakannya untuk operator di Hartalega Malaysia gaji pokoknya berkisar 1.500 Ringgit atau sekitar Rp5 juta. Itu di luar tunjangan dan di luar kerja lembur.
Pada tahun 2023 ini PT AMP dikatakannya baru mengirim 300 orang ke Malaysia. Namun ia yakin hingga akhir tahun 2023 nanti, pengiriman dapat sesuai target sebanyak 3 ribu PMI.
“Kalau hitung-hitungannya kita yakin bisa tercapai target segitu hingga akhir tahun, tapi ya terkendala regulasi dan birokrasi antarnegara,” ujarnya lagi.
Dikatakannya masih minimnya pengiriman PMI karena job order atau permintaan kerja di Malaysia juga belum stabil. Di Indonesia juga sedang pembenahan sistem siap kerja.














