PADANG, HARIANHALUAN.ID — BNI masuk ke dalam daftar Global 2.000 perusahaan terbaik di dunia 2023 versi Forbes dan menjadi salah satu dari 8 perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar prestisius dunia ini.
Peringkat Global 2.000 sendiri didasari pada empat metrik, yakni penjualan, laba, aset, dan nilai pasar. Data yang digunakan mengacu pada laporan keuangan perusahaan yang tersedia per 5 Mei 2023.
Ada 58 negara yang diwakili oleh perusahaan publik dalam daftar tersebut. AS memimpin dengan 611 perusahaan dan Cina berada di urutan kedua dengan 346 perusahaan Global 2.000.
“Kami menggunakan data keuangan selama 12 bulan terakhir yang tersedia bagi kami per 5 Mei 2023 untuk menghitung faktor yang digunakan dalam peringkat kami,” kata Forbes, seperti dikutip Minggu (11/5).
BNI sendiri mendapat peringkat 930 dengan penjualan mencapai US$ 5,02 miliar, laba US$ 1,23 miliar, aset US$ 66,15 miliar, dan nilai pasar sebesar US$ 11,76 miliar.
Direktur Utama Bank BNI Royke Tumilaar mengatakan pada tahun ini, BNI terus menjalankan agenda transformasi dan hal ini semakin memberikan dampak positif.
Dikatakannya kinerja BNI pada kuartal I 2023, berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp5,2 triliun atau tumbuh 31,8 persen secara tahunan (YoY).
Capaian ini berdampak positif pada rasio profitabilitas yang tercermin dari rasio Return on Average Equity (ROAE) yang meningkat dari 14,3 persen pada kuartal I 2022 menjadi 15,5 persen pada kuartal I 2023.
Selain itu, kredit konsolidasi BNI sukses tumbuh 7,2 persen YoY atau mencapai Rp634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas.
Dari sisi likuiditas, BNI membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,4 persen YoY atau mencapai Rp743,7 triliun.
Strategi pertumbuhan DPK difokuskan pada CASA khususnya CASA transaksional yang kuat melalui penyediaan solusi keuangan dan transaksi yang komprehensif.
CASA Perseroan, yaitu giro dan tabungan tumbuh 6,9 persen YoY dengan rasio CASA mencapai 69 persen. Pertumbuhan kredit dan CASA tersebut membuat BNI mampu mengelola Net Interest Margin (NIM) terjaga pada level 4,7 persen.
Masuknya BNI ke dalam Global 2.000 perusahaan terbaik di dunia tahun 2023 versi Forbes, membuktikan arah BNI saat ini sejalan dengan visi perseroan untuk tumbuh secara sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
“BNI akan terus menjalankan strategi pertumbuhan yang selektif dan terukur agar konsisten menghasilkan pertumbuhan kinerja yang berkualitas,” katanya. (h/ita)














