Salah satunya adalah dengan mengumpulkan seluruh informasi dan data untuk dikemas menjadi sebuah paket informasi akurat dan bisa menjelaskan objek yang menjadi target sosialisasi.
“Dalam hal ini tentu tidak terlepas dari peranan media massa yang juga dituntut bekerja secara profesional dan berimbang dalam menyebarluaskan informasi di ranah publik,”ulasnya.
Ia menyebutkan dalam standar hirarki pengelolaan keuangan negara, PAD merupakan salah satu indikator penting yang menjadi acuan pihak pemerintah pusat sebelum memutuskan penganggaran program yang dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Karena jumlah penerimaan pada sektor PAD yang meningkat mampu menjadi sebuah gambaran tentang baiknya pengelolaan pendapatan dan pengeluaran suatu daerah.
“Sehingga harus ada keseriusan sikap dari para pemangku kepentingan dalam menuangkan pemikiran dan gagasan terbaiknya,”harap politisi asal Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pasaman Barat, Afrizal Azhar kepada wartawan mengungkapkan persentase pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pasaman Barat pada 2022 sebesar 89,20 persen atau setara dengan Rp116, 1 miliar lebih dari target Rp130, 2 miliar yang ditetapkan.














