SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Wacana pembangunan fly over atau jembatan layang di Sitinjau Lauik yang menghubungkan Kota Padang dengan Kabupaten Solok masih jauh dari pengerjaan. Bahkan berita dan pernyataan yang mengatakan mulainya pengerjaan mega proyek ini pada Juni 2023 terbantahkan.
Kepala BPJN Sumbar, Thabrani, mengungkapkan, pengerjaan dimulai pada Juni, bahkan saat ini baru tahap kajian. “Sekarang masih proses perencanaan, masih evaluasi, dan kajian teknis termasuk pembiayaan,” ucapnya saat mengunjungi pembangunan normalisasi Batang Lembang, Koto Baru, bersama Bupati Solok, dan Komisi V DPR RI Kamis (22/6).
Terkait dengan adanya pernyataan Juni 2023 dibangun, ia menegaskan, ada rencana bakal dibangun pada 2024. Bahkan tak ada jaminan pada 2024 tersebut akan dikerjakan. “Belum (Juni 2023, red), belum. Rencana 2024,” tuturnya.
Anggota Komisi V DPR RI, Athari Gauthi Ardi, yang merupakan putri Kabupaten Solok yang ikut hadir menyampaikan, usulan terkait dengan fly over sudah ia sampaikan pada 2019-2020. “Itu sudah sering saya usulan dengan mitra kami Kementerian PUPR. Namun, itu tentu tak semudah membalikkan telapak tangan, ada proses yang mesti dilalui contoh DID, tender, dan lainnya,”ucapnya.
Soal pernyataan yang mengklaim Juni 2023 dikerjakan, Athari mengajak masyarakat menilai sendiri. “Ini kan udah Juni, Juni kan?. (belum ada yang dibangun),” kata Athari sambil tersenyum.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) sangat menyayangkan bahwa ada pernyataan yang menyebutkan dimulai bulan ini (Juni, red). “Seluruh data dan informasi yang di ikutinya di Komisi V dan Badan Anggran DPR RI, fly over Sitinjau Laut, masih dalam tahap evaluasi dan kajian teknis serta juga dalam tahap evaluasi pembiayaan. Baru sebatas itu,” jelas Athari yang diamini Wakil Pimpinan Komisi V, Iqbal dan anggota komisi V lainnya.














