M Idrus seorang pengamat pilwana dan sentral figur menolak politik uang. Rezky
TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID- Pesta demokrasi pemilihan wali nagari se Kabupaten Tanah Datar menjadi perhatian bagi M Idrus, sosok pengamat Pilwana yang cukup kritis dalam melihat jalannya pelaksanaan kegiatan tersebut.
M Idrus kepada Haluan Senin (10/7) menceritakan bahwa ia menilai pesta demokrasi yang akan dihadapi oleh masyarakat yaitu pemilihan wali nagari harus sesuai dengan azas dan nilai nilai kebersamaan dalam bernagari.
Menurut Idrus, sekarang ini yang harus dilakukan oleh setiap nagari peserta pilwana mengimbau ninik mamak,tokoh masyarakat pemuda agar duduk bersama dan saling bersilaturahmi untuk menciptakan sebuah komitmen politik serta memberikan dukungan yang layak terhadap calon yang akan dipilih.
“Sejatinya, sekarang ini yang mesti dilakukan adalah duduk bersama. Ini tugas siapa, ya tugas ninik mamak, tokoh masyarakat pemuda, berjibaku melahirkan sebuah komitmen siapa yang layak dipilih dan dimenangkan,” katanya.
Lanjutnya, salah satu tantangan saat sekarang ini terutama bagi masyarakat pilih, jika tidak diiringi dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, maka bisa dipastikan politik uang akan meracuni dan masuk ke tengah masyarakat yang dapat merusak kualitas dari pemimpin yang dihadirkan untuk rakyat.
“Sekarang yang juga harus menjadi perhatian, kita harus tegas menolak politik uang, jangan sampai hanya karena uang sesaat, namun masyarakat menderita selama satu periode kepemimpinannya pascaterpilih, “katanya
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat agar tegas menolak politik uang. Bukan main main Idrus memasang baliho dan spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap politik uang di beberapa titik di sekitaran wilayah Tanah Datar. (h/rhy)














